Alumni Prihatin Tragedi di UIN Sumut Seolah Tidak Ada Hentinya
MEDAN
suluhsumatera : Menyikapi berbagai tragedi yang menimpa Universitas Islam Negeri (UIN) yang dulunya kampus IAIN Sumut menjadi perhatian semua pihak, karena seakan tidak hentinya diterpa masalah silih berganti.
Hal ini disampaikan H. Ance salah seorang alumni Fakultas Dakwah IAIN Sumut kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).
“Mulai dari peristwa yang menimpa Prof. Saidurrahman (Mantan Rektor UINSU) berakhir di penjara, gedung mangkrak, soal tanah di Desa Sena. Kemudian soal BLU dimasa Prof. Syahrin Harahap, perekrutan pejabatan dan lainnya berujung dengan pemberhentian Prof. Sahrin Harahap dari Rektor,” jelas Ance.
Ironisnya kata dia, belum genap satu satu tahun menjabat Rektor UIN, Prof. Nurhayati sudah berbagai peristiwa terjadi, yang paling memilukan pengeroyokan di kampus.
Menurut analisa, terjadi berbagai masalah berawal dari tidak profesionalnya personel yang diamanahi disetiap bidang. Misalkan saja, soal pengamanan lingkungan kampus, negara telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk gaji pengamanan di lingkungan kampus.
Bisa saja sistem yang tidak merujuk pada standar operasional pengamanan, sehingga keluar masuk ke kampus terlalu bebas.
“Bagaimana rekrukmen sekuriti perlu dilakukan scara propesional,” terangnya.
Diutarakan, dalam kampus itu aset negara milliaran rupiah yang harus dijaga, ketenangan belajar mengajar juga harus terjamin keamanan. Pengamanan internal dan eksternal kampus lanjutnya, musti ditangani scara profesional.
Disamping itu, Wakil Rektor III dan Pembantu Dekan III dimasing-masing fakultas harus bersinergi dengan organisasi intra kampus dan ekstra kampus.
“Langkah antisipasi munculnya kerusuhan kampus. Jika hal ini tidak berjalan dengan baik, perlu juga diragukan kompetensi pejabat yang direkrutan bukan berdasarkan bidang dan keahlian. Menjadi rektor/pejabat universitas tidak cukup popularitas dan tidak cukup dengan lobi-lobi, dibutuhkan leadersip,” pungkasnya.(hrp)
Comments