Harga Mobil Chevrolet dan Ford Anjlok di Pasaran, Ini Penyebabnya

suluhsumatera – Harga mobil negeri Paman SAM Chevrolet dan Ford anjlok di pasaran, membuat para penjual mobil harus jual rugi jika tak ingin tambah rugi.
Keputusan General Motor untuk hengkang dari pasar otomotif Tanah Air mulai Maret 2020 memberikan dampak bagi penjualan mobil di Indonesia.

Meski menawarkan sejumlah kelebihan, mobil-mobil asal AS itu nyatanya kurang diminati konsumen mobil bekas dan harus rela harga bekasnya terjun bebas di pasaran.

Herjanto Kosasih, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, ada beberapa alasan mobil Ford dan Chevrolet harga bekasnya anjlok.

Menurut dia, alasan mobil-mobil ini kurang diminati lantaran terdapat kekhawatiran dari konsumen, terutama soal daya dukung aftersales pabrikannya yang sudah tidak tersedia lagi.

“Karena APM-nya sudah tidak ada, otomatis konsumen beralih. Mereka ini memikirkan servisnya bagaimana, ketersediaan spare part, dan resale value-nya nanti saat dijual kembali pasti akan sangat anjlok,” kata Herjanto kepada Kompas.com, Senin (20/1/2020).

“Mungkin spare part bisa beli di luar atau di online, tapi siapa yang bisa jamin kualitasnya. Konsumen pasti beralih ke model lain,” ucapnya.

Untuk diketahui, harga mobil Ford dan Chevrolet disebut mengalami depresiasi paling besar di antara beberapa produk di pasaran.

Herjanto mengatakan, untuk mobil Jepang biasanya depresiasi harga per tahun sekitar 15 sampai 25 persen. Sementara mobil produksi Amerika Serikat (AS) bisa lebih banyak lagi.

“Ford atau Chevrolet bisa turun sekitar 20 sampai 30 persen. Misal harga bekas normalnya Rp 100 juta, tapi karena satu dan lain hal, harganya menjadi Rp 75 jutaan sampai Rp 80 jutaan,” katanya.