Jumlah Pemeriksaan Spesimen di Laboratorium Covid-19 Sumut Lebihi Standar WHO
MEDAN
suluhsumatera : Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan terkait keberadaan laboratorium dan penanganan Covid-19 melalui uji Swab/PCR.
Saat ini jumlah spesimen mencapai 2.356 per hari, atau melebihi angka standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis mewakili Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, saat mengikuti konferensi video bersama Menko Marves dari Rumah Dinas Gubernur, Jumat (6/11/2020 sore menyampaikan, saat ini di Sumut telah tersedia 21 laboratorium yang siap menangani spesimen Covid-19.
Karena itu, Pemerintah Pusat menyebutkan bahwa kondisi pemeriksaan PCR/Swab sudah baik dan perlu dipertahankan.
"Jadi upaya mempertahankan itu kan ada beberapa stakeholder yang terkait dengan penanganan laboratorium. Yang pertama peralatannya dan laboratoriumnya. Sekarang kita sudah mempunyai 21 laboratorium di Sumut dan ada 7 yang tidak berbayar (gratis)," sebut Arsyad, didampingi Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar dan Liaison Officer (LO) BNPB Wilayah Sumut, Dahlan Harahap.
Adapun apresiasi dimaksud lanjut Arsyad, berkaitan dengan kapasitas pemeriksaan spesimen yang diperiksa setiap harinya di laboratorium yang ada.
Sebagaimana standarisasi WHO, targetnya sebanyak 1.000 orang setiap 1 juta penduduk per pekan.
"Berarti kalau penduduk kita 14 juta lebih, setidaknya harus ada 2.100 spesimen yang harus kita periksa setiap hari. Per 30 Oktober 2020, rata-rata pemeriksaan laboratorium per hari di Provinsi Sumatera Utara mencapai angka 2.356 per hari. Artinya kapasitas kita sudah melebihi itu (standar WHO)," jelas Arsyad.
Selain itu, lanjutnya, agar pemeriksaa bisa berjalan cepat, maka sumber daya manusia (SDM) harus terpenuhi.
Untuk itu, pihaknya mengambil kebijakan menempatkan staf dari Dinas Kesehatan provinsi di laboratorium. Terutama menangani administrasi, agar spesimen yang keluar masuk bisa berjalan baik.
"Selanjutnya kita pikirkan, bagaimana bahan habis pakainya itu terpenuhi semuanya. Supaya kapasitas yang tadi itu bisa terpenuhi setiap hari. Jadi harus cukup," sebutnya.
Kemudian, kata Arsyad, ada pemberian insentif kepada petugas yang bekerja di laboratorium, sehingga semuanya semangat bekerja meskipun pada hari libur, agar tidak terjadi penumpukan spesimen.
"Ini tadi yang dibahas di pusat, bagaimana bentuknya. Kemudian nanti untuk menambah SDM itu, bisa juga kita ambil dari relawan-relawan. Kita arahkan ke mahasiswa tingkat akhir, nanti kita beri pelatihan. Karena itu tadi pernyataan Menko (Marves) bahwa penanganan kita sudah pada jalur yang tepat dan harus kita pertahankan," pungkasnya.
Sementara Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut ,Irman Oemar mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga disiplin protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kontak fisik dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Sebab lanjutnya, laboratorium yang ada adalah untuk memastikan kondisi seseorang, sekaligus mengidentifikasi penyebaran Covid-19.
"Jadi upaya Satgas Penanganan Covid-19 memaksimalkan laboratorium berikut jumlah spesimennya perhari, juga didukung dengan sikap disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan. Dengan begitu, satu upaya identifikasi berjalan, upaya pencegahannya juga tetap dijaga melalui disiplin protokol kesehatan," kata Irman, yang juga menjabat Kepala Dinas Kominfo Sumut. (*)
Comments