Lestarikan Budaya, Safaruddin di Palas Gunakan Sair untuk Menangkap Ikan
![]() |
Safaruddin Hasibuan, 42 (kanan), mengumpulkan ikan tangkapan. Foto: suluhsumatera/sutan.
|
PADANG LAWAS
suluhsumatera : Jika sebagian orang sudah meninggalkan cara-cara lama untuk menangkap ikan, tidak demikian halnya dengan Safaruddin Hasibuan, 42 pemilik sekaligus pembuat sair.
Warga Desa Paringgonan, Kec. Ulu Barumun, Kab. Padang Lawas (Palas) ini, masih bartahan menggunakan sair rakitan sendiri untuk menangkap ikan di aliran Sungai Barumun, tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Sair adalah alat tradisional penangkap ikan, yang terbuat dari rakitan material bambu dan kayu.
Selain merupakan alat tangkap tradisional, penggunaan sair ini pun diyakini sangat ramah lingkungan.
Safaruddin yang ditemui di lokasi tempat sairnya, Minggu (23/08/2020) sore menceritakan, menggunakan sair untuk menangkap ikan, digelutinya sejak masih usia kelas empat Sekolah Dasar (SD).
![]() |
Safaruddin Hasibuan, 42 (satu dari kanan), mengumpulkan ikan tangkapan untuk diberikan kepada dua pembeli, Ari Hasibuan dan Misbah Hasibuan serta seorang rekannya. Foto: suluhsumatera/sutan.
|
Menurutnya, merakit dan menggunakan sair untuk menangkap ikan adalah pekerjaan serta keterampilan turun temurun yang diwarisi dari keluarga.
Disebutkan, ikan yang masuk dalam perangkap sairnya itu bervariasi, mulai dari ikan gamak, lamase, baung, salining, bahkan udang.
Ikan-ikan hasil tangkapan itu sebagian dijual dan sebagian lainnya untuk dikonsumsi sendiri.
Dari jerih payah menangkap ikan itu, Safaruddin pun memiliki pendapatan sekurang-kurangnya Rp50 ribu setiap hari.
"Penghasilan penjualan ikan saya dari sair ini, paling minim Rp50 ribu per hari," kata Safaruddin saat berbincang dengan wartawan. (sutan)
Comments