Hadiri Dialog Publik, Asner Silalahi Tegaskan akan Fokus Pengembangan UMKM untuk Tampung Tenaga Kerja
![]() |
Asner Silalahi bersama pengurus HIPPI Kota Pematangsiantar, foto bersama usai debat publik. Foto: suluhsumatera/istimewa. |
PEMATANGSIANTAR
suluhsumatera : Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Pematangsiantar yang diketuai Erwin Siahaan menggelar dialog publik dengan narasumber, Calon Walikota Pematangsiantar Ir. Asner Silalahi, Toga Sihite selaku akademisi sekaligus pengamat ekonomi serta Efendi Karo-karo selaku Pimpinan Cabang Bank Sumut Pematangsiantar.
Dialog yang digelar, Senin (16/11/2020), di Hotel Horrizon, Jalan Medan, Kota Pematangsiantar ini, mengangkat tema, "Membangun Peningkatan Ekonomi Kota Pematangsiantar yang Berkeadilan".
Dengan pokok bahasan yakni, bagaimana Asner Silalahi kelak dapat menjadikan Kota Pematangsiantar semakin maju di tengah ragam tantangan yang ada saat ini, dimana ekonomi di Kota Pematangsiantar umumnya digerakkan oleh perdagangan dan industri olahan makanan.
Pada dialog tersebut, Asner Silalahi menjelaskan, sistem perdagangan harus dibenahi, salah satunya pembenahan sarana dan prasarana Pusat Pasar Horas dan Pasar Dwikora, yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Pematangsiantar.
Asner memaparkan, akan menjadikan Kota Pematangsiantar ini nantinya aman, sehingga setiap orang yang berada di daerah ini, khususnya di kawasan perdagangan, tidak resah dengan adanya sistem keamanan pendukung, guna menumbuhkembangkan perekonomian.
"Di Kota Pematangsiantar, 30 persen penduduk usia angkatan kerja tidak terserap produktif, ini tantangan Kota Siantar," jelasnya, dengan menambahkan salah satu rencana kedepannya adalah mengembangkan UMKM, sehingga banyak tenaga kerja tertampung.
Asner menyebutkan, tren sekarang ini adalah industri kreatif dan Kota Pematangsiantar berpotensi untuk menjadi wisata kuliner, untuk itu diperlukan bagaimana menghasilkan jenis makanan.
Menurutnya, jika sekarang ada roti ganda, roti ketawa, dan lainnya, maka kedepan diusahakan lahir jenis makanan khas baru.
Peluang lainnya sebut Asner, bagaimana menjadikan Kota Pematangsiantar sebagai magnet dan penyangga untuk daerah yang ada di sekeliling dan bersentuhan langsung seperti, Kab. Simalungun, Kab. Samosir, Kab. Toba, Kab. Batubara, dan Kota Tebingtinggi.
"Kita akan membuat wisata unggulan, melalui keragaman budaya yang ada, contohnya adalah Bali, tari budayanya bisa dijual dan menarik bagi wisatawan," jelasnya dan menambahkan, bahwa Pematangsiantar memiliki ragam budaya yang sangat berpotensi menarik wisatawan.
Mewujudkan wisata budaya, wisata kuliner, UMKM unggul, dan program lainnya sebut dia, diperlukan pelatihan serta pembinaan, sehingga semua produk berkualitas baik juga layak memikat perhatian banyak orang.
Sementara Toga Sihite yakin, Kota Pematangsiantar dapat maju karena hasil bumi dari berbagai daerah masuk ke kota ini.
"Pematangsiantar selama ini telah menjadi penyangga kepada banyak daerah dalam pemenuhan kebutuhan hidup, langkah penting adalah membenahinya agar lebih memikat," pungkas Toga. (syahru)
Comments