Masjid Jariyah Simalungun, Tempat Ditemukannya Mushaf Alquran Berusia Ratusan Tahun
![]() |
Masjid Jariyah tempat ditemukannya mushaf Alquran, yang berada di Dusun IV, Nagori Karang Rejo, Kec. Gunung Maligas, Kab. Simalungun. Foto: suluhsumatera/syahru. |
SIMALUNGUN
suluhsumatera : Masjid Jariyah yang berada di Dusun IV, Nagori Karang Rejo, Kec. Gunung Maligas, Kab. Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), terlihat biasa saja, sama dengan masjid-masjid lainnya.
Namun siapa menyangka, di masiid inilah ditemukan mushaf Alquran berusia ratusan tahun.
Masjid yang diibangun di tengah permukiman warga pada tahun 1990-an ini berjarak sekira 50-an kilometer dari pusat pemerintahan Kab. Simalungun.
Saat ini, masjid tersebut dalam tahap renovasi untuk yang ketiga kalinya. Namun bangunan masjid ini masih belum selesai renovasinya, meski sudah berlangsung selama lima tahunx
Hal itu dikarenakan pembangunan renovasi masjid ini hanya bermodalkan “empati” warga setempat.
Ketua BKM Masjid Jariyah, Suario didampingi pengurus BKM lainnya, Anto, Marsudi dan Ketua Panitia Renovasi Masjid Jariyah Suhendra mengatakan, sejak dimulainya renovasi Masjid Jariyah lebih kurang lima tahun lalu, belum ada mendapat bantuan dari pihak mana pun, termasuk pemerintah.
Pekerjaan renovasi masjid hanya mengandalkan dari empati warga dan jamaah masjid saja.
Sementara, untuk permohonan bantuan renovasi Masjid Jariyah, pihak BKM dan Panitia Pembangunan Masjid sudah melayangkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Pemkab Simalungun, termasuk kepada Bank Sumut di Medan.
Pengajuan profosal ke Pemprov Sumut dan Bank Sumut di Medan itu diawali kisah menarik tentang keberadaan manuskrip kuno kitab suci Alquran di masjid tersebut.
“Kami menemukan mushaf Alquran di masjid ini, setelah dilakukan penelitian diperkiraan berusia ratusan tahun lalu,” sebut Anto salah seorang pengurus BKM Masjid Jariyah.
Mushaf Alquran itu ditemukan saat Masjid Jariyah ini masih merupakan Musallah, pada tahun 1999 lalu, yang akan direnovasi.
Saat ini mushaf yang ditemukan tersebut, berada di Museum Sejarah Alquran Kota Medan, Sumut, dengan status titipan.
Selaku pemilik dan penyumbang koleksi mushaf, Pengurus Masjid Jariyah diundang untuk peresmian Museum Alquran, pada September 2019 lalu.
Dalam momen itu, mereka menyerahkan proposal pembangunan masjid untuk percepatan perampungan fisik masjid yang sudah dimulai, sejak tahun 2016.
Namun, harapan mendapat kucuran bantuan dana hingga saat ini belum terealisasi dan hanya berharap serta menunggu.
Seyogianya, sudah selayaknya Masjid Jariyah mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat. (syahru)
Comments