1 dari 2 Remaja Hanyut di Sungai Bilah Ditemukan Meninggal
RANTAUPRAPAT
suluhsumatera : Salah seorang dari dua remaja yang dilaporkan hanyut di aliran Sungai Bilah ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (20/02/2020).
Jenazah yang ditemukan itu teridentifikasi atas nama Bima, 11 warga Jl. Majapahit, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhanbatu. Korban ditemukan warga yang turut serta dalam pencarian di lingkungan Sibuaya, Kel. Sioldengan, Kec.Rantau Selatan, sekira pukul 10.15 WIB, terdampar di pinggir Sungai Bilah.
"Benar, mayat salah seorang korban sudah ditemukan warga, berkisar 8 Km dari lokasi hanyutnya kemarin," ungkap H. Idham, 55 kepada wartawan, Kamis (20/02/2020) salah seorang warga Sibuaya yang turut serta dalam pencarian korban.
Sedangkan Angga korban hanyut yang belum ditemukan, terus dilakukan penyisiran oleh pihak BPBD dibantu Basarnas Tanjungbalai, serta warga sekitar.
"Tinggal satu lagi yang belum ditemukan bang, kami dan tim yang lain juga dibantu warga sekitar terus melakukan penyisiran disepanjang aliran sungai hingga korban ditemukan bang," kata salah seorang petugas Basarnas.
Perlu diketahui, dua dari enam remaja belia, dilaporkan hanyut di aliran Sungai Bilah, Selasa (18/2/2020), tepatnya di sekitar Lubuk Boting, Lingkungan Aek Siranda, Kel. Siringoringo, Kec. Rantau Utara, sekira pukul 16.30 WIB.
Informasi diperoleh, kedua Anak Baru Gede (ABG) yang dikabarkan hanyut itu bernama Angga, 13 warga Jl. Torpisangmata dan Bima, 11 warga Jl. Majapahit belum ditemukan. Sedangkan, Iksan, 12 sempat diselamatkan warga yang sedang memancing di tepian sungai tersebut.
Sementara itu, tiga teman para korban yakni, Gilang, Ilham, dan Atan selamat, karena hanya mandi di tepian sungai.
"Mereka berenam berangkat mandi ke sungai naik sepeda sekitar jam 14.00 WIB. Tapi terdengar mereka hanyut sekitar jam 16.30 WIB," ungkap Dian Heelina alias Dedek ibu kandung Gilang kepada wartawan ketika disambangi di kediamannya, Jl. Majapahit.
Kata Dedek, jarak dari kediaman mereka ke lokasi kejadian diperkirakan sekitar 2 kilometer. Menurut pengakuan Ilham, kepadanya, ketiganya mandi di sungai menggunakan rakit batang pisang.
Nahas, tidak tahu bagaimana, ketiga anak yang menaiki rakit batang pisang itu hanyut hilang terseret arus sungai.
"Hanya Iksan yang sempat terselamatkan orang tua yang sedang memancing, sedangkan kawan mereka yang dua lagi terbawa derasnya arus sunga," urainya.
Saat ini sebut Dedek, keempat anak yang selamat masih trauma. Bahkan kata dia, anaknya Ilham tidak dapat dimintai keterangan karena mengalami ketakutan.
"Ilham ngomong saat menceritakan kejadian itu saja kepada saya, setelah itu nggak bisa lagi ditanyai. Lebih banyak diamnya," katanya. (jr)
Comments