MPS Nilai Pemkab Simalungun Gagal Memutus Penyebaran Virus Covid-19
SIMALUNGUN
suluhsumatera : Pemkab Simalungun dan jajaran mulai dari tingkat desa hingga kecamatan sampai saat ini dinilai gagal dalam melakukan pengawasan orang yang baru pulang dari luar daerah, sehingga jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah hingga saat ini.
Hal ini diucapkan Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Simalungun (MPS), Marsono Purba kepada wartawan, pada Senin (04/05/2020).
Kordinator LSM MPS ini mengatakan, padahal anggaran untuk pengawasan pendatang dari luar daerah cukup besar, mulai dari pembuatan pos pengawasan di perbatasan, portal di desa-desa untuk memudahkan pengawasan orang yang keluar dan masuk, namun tetap saja kecolongan dengan bertambahnya pasien positif Covid-19 hasil Swab.
"Dengan bertambahnya pasien positif Covid-19 hasil Swab warga Kec. Tanah Jawa, yang memiliki riwayat perjalanan dari Kota Medan sesuai informasi yang saya baca di media, itu membuktikan warga Simalungun masih bebas bepergian dan pulang ke kampungnya lagi tanpa adanya pemeriksan kesehatan atau pengawasan ketat dari aparat pemerintah baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa," imbuh Marsono.
Sebaiknya kepala dusun, kepala lingkungan, dan kepala desa aktif untuk melakukan pemantauan aktivitas warganya, khusus pada masa pandemi Covid- 19 ini, apalagi portal yang sudah dibuat di pintu-pintu masuk desa jadi warga yang keluar dan masuk harus dipertanyakan keperluannya.
"Selama ini Dana Desa dan Dana Penanganan Covid-19 lebih banyak dihabiskan untuk penyemprotan disinfektan, buat portal, membangun rumah sakit rujukan, membangun tempat isolasi yang menghabiskan anggaran milyaran, namun upaya mencegah penyebaran terutama pengawasan pendatang tidak maksimal dilakukan," tambah Marsono lagi.
Marsono menegaskan, dengan bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 hasil Swab, membuktikan Pemkab Simalungun hingga saat ini masih dianggap gagal melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona, namun berhasil membangun banyak fasilitas untuk kegiatan penanggulangan mulai dari RSUD Perdagangan sebagai Rumah Sakit Rujukan, membangun tempat isolasi dan merehab Posko Covid-19 yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah. (syahru)
Comments