191 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat Terinfeksi Covid-19
BANDUNG
suluhsumatera : Sejak 2 Maret hingga 25 Juni 2020, sebanyak 191 tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) terpapar Covid-19.
Dinas Kesehatan Jabar melaporkan, kebanyakan tenaga kesehatan yang terinfeksi berada di Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Sukabumi.
Tercatat ada lima tenaga kesehatan yang meninggal karena terinfeksi virus yang menyerang sistem pernafasan itu di Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Cimahi, dan Kota Bandung.
Meski demikian, kelima orang itu tertular pada saat di luar melakukan layanan kesehatan.
"Sementara yang di Jabar tidak ada tenaga kesehatan yang meninggal karena merawat pasien Covid-19, terinfeksi karena aktivitas harian di luar layanan," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/6/2020), dilansir dari laman detikcom.
Sementara itu, total tenaga kesehatan yang masuk kategori ODP 1.076 orang. Mereka mayoritas berasal dari Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kab. Bogor.
Sedangkan yang masuk ke dalam kategori PDP 188 orang. Paling banyak berasal dari Kab. Bogor, Kota Depok, dan Kota Cirebon.
Untuk para tenaga medis yang meninggal, Berli memastikan tidak ada santunan yang diberikan. Sebabnya, mereka tidak meninggal karena merawat pasien Covid-19.
"Almarhum/almarhumah meninggal karena terinfeksi Covid, sebab aktivitas keseharian di luar layanan," katannya.
Di sisi lain, Ketua Ikatan Doktor Indonesia Jawa Barat (IDI Jabar), Eka Mulyana menyorot insentif bagi tenaga kesehatan yang berjuang melawan Covid-19. Pasalnya, profesi tersebut sangat rawan tertular di tengah pandemi ini.
"Tenaga kesehatan masyarakat untuk mendapatkan perhatian seperti ini, kami sngat menunggu dan mendukung dari pemerintah untuk merealisasikan hal ini, bahkan memotong birokrasi seperti itu, tapi kami harap jangan hanya diumumkan di tingkat pusat tapi terealisasi di tingkat lapangan," imbuh Eka kepada detikcom.
Sebelumnya Menteri Kesehatan, Terawan akan memotong birokrasi untuk mempercepat pemberian insentif bagi tenaga kesehatan. Termasuk mempercepat proses verifikasi tenaga kesehatan. (*)
Comments