Gerakkan Ekonomi Kerakyatan, Kemenhub Diharapkan Segera Keluarkan Izin Penggunaan Kapal Cemara
JAKARTA
suluhsumatera : Guna memenuhi kebutuhan daging sapi di Provinsi Riau, Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani (Seknas BUMP) surati Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, perihal izin penggunaan kapal ternak Cemara.
Surat dengan No. : 02/SeknasBUMP/V/202O, ditujukan langsung kepada Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.
"Kami mohon bisa memperoleh izin menggunakan atau menyewa kapal ternak
Cemara I atau dengan kapal Cemara lainnya, untuk mengangkut ternak sapi potong jantan jenis Bali dari Pelabuhan Tenau Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ke Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau," ungkap Ketua Seknas BUMP Indonesia, Dr. S. Edi Waluyo, MM kepada media, Senin (22/06/2020).
Dikatakan, sebanyak 500-550 ekor sapi yang dimiliki BUMP di Kab. Kupang dan Kab. Timor Tengah Selatan (TTS), segera diangkut ke Kota Dumai, Provinsi Riau.
"Adapun waktu pengangkutan direncanakan minggu ke empat, pada tanggal 24 Juni
2020," kata Edi.
Dia berharap, melalui dukungan Kemenhub dengan pemberian izin penggunaan kapal ternak diawal ini, selanjutnya akan menjadi izin reguler setiap tiga bulan sekali.
"Dan selanjutnya semoga dapat dua bulan
sekali, dengan rute Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan Dumai. Kami juga akan
berusaha mengisi rute pulang maupun kembali dari Pelabuhan Dumai ke Pelabuhan Tenau Kupang, dengan mengangkut bahan baku pakan ternak yang sangat dibutuhkan para peternak kami di Kupang, NTT," jelasnya.
Dikatakan, dukungan pemberian izin rute baru ini akan menambah rute tol laut, sebagaimana yang dicita-citakan Presiden Jokowi dan bermanfaat dalam sistem logistik pangan, khususnya ketersediaan sapi potong lokal.
"Selanjutnya mohon arahan dan saran bapak Menteri Perhubungan guna memperoleh izin penggunaan kapal ternak Cemara yang kami maksud," imbuhnya.
Menurut dia, kegiatan ini dapat membangkitkan ekonomi kerakyatan gotong royong berbasis BUMP.
"Kami juga berharap dukungan Dinas Peternakan Riau, Dinas Perhubungan Riau, bersama untuk mensukseskan gerakan ekonomi kerakyatan ini," jelasnya.
Edi juga berharap, pengiriman sapi dari NTT ini dapat sampai Pelabuhan Dumai, paling lambat 10 Juli 2020, sehingga diprediksi Kapal Tol Laut berangkat dari Pelabuhan Tenau Kupang paling lambat minggu pertama bulan Juli 2020.
Hal itu kata dia, agar sapi sampai di Riau masih sempat didistribusikan ke beberapa kabupaten dalam Provinsi Riau, dengan kondisi sapi sudah pulih kesehatannya.
Edi menambahkan, sapi yang datang dengan tol laut ini sangat ditunggu oleh masyakakat yang ada di Riau, karena ini satu-satunya sumber yang langsung dari Kab. Kupang.
Dengan demikian diharapkannya, kedepan kebutuhan dan perkembangan peternakan di Provinsi Riau dapat memperoleh perkembangan lebih baik, khususnya ternak sapi di Riau kedepannya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Rahmad Setiyawan menyebutkan, pihaknya akan membantu memfasilitasi kelengkapan dokumen pengiriman sapi-sapi tersebut.
"Misalnya dokumen kesehatan. Inikan untuk memastikan sapi-sapi tersebut aman nantinya," ujar dia.
Dinas PKH Riau sebutnya, sudah menyiapkan dokumen sapi tersebut, yang nantinya akan dikirim dari NTT ke Riau menggunakan kapal ternak milik Kementerian Perhubungan.
"Sapi ini nantinya akan turun ke Pelabuhan di Kota Dumai. Kerja sama untuk penyediaan sapi, karena dari NTT ini terkenal mempunyai kualitas bagus dan harga relatif murah," pungkasnya.
Rahmat menjelaskan, sapi tiba di Riau selanjutnya langsung diterima pihak suplier dari BUMP sebagai korporasi petani yang moderen. (*/ril)
Comments