Semburan Gas di Labuhanbatu Tidak Mengandung Racun
LABUHANBATU
suluhsumatera : Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Utara (Sumut) Cabang Wilayah IV Labuhanbatu, mengunjungi sumber semburan air diduga bercampur gas di Dusun Sirao, Desa Selat Beting, Kec. Panai Tengah, Rabu (24/06/2020).
Berdasarkan hasil peninjauan terhadap fenomena alam yang terdapat di belakang rumah Herywanto Gultom itu, tim untuk sementara memastikan bahwa aroma berbau amoniak itu, tidak mengandung racun.
"Benar ada keluar gas yang dapat terbakar dan berbau seperti amoniak. Dengan kondisi saat ini masih aman untuk warga dan bukan gas beracun," kata Kepala Seksi Geologi dan Sumber Daya Mineral (SDM) Dinas ESDM Provinsi Sumut Cabang Wilayah IV Labuhanbatu, Apri Jayacakti Bhakti, Rabu (24/06/2020).
Dijelaskan, aroma menyengat tersebut merupakan gas metana dan amoniak dihasilkan dari pembusukan yang sangat memungkinkan terjadinya peristiwa itu.
Jikapun mudah terbakar kata dia, diperkirakan hanya kedalaman sekitar setengah meter dari lubang bekas sumur bor dan tidak akan terus menyala.
Berdasarkan pengakuan pemilik rumah, awalnya dilakukan aktifitas pengeboran sumur di lokasi tersebut. Namun ketika di kedalaman sekira 76 meter, tiba-tiba keluar gas yang diduga gas metane dan amoniak dengan ciri berbau menyengat.
Untuk itu, pihaknya meminta pemilik rumah agar tetap membuka lubang semburan air agar secara perlahan berkurang bersamaan dengan mengalirnya air sumur.
"Tetapi, sambil tetap menjaga keamanan lokasi sumur dengan memasang garis pembatas atau pagar. Kita mengimbau masyarakat sekitar tetap tenang dan tidak mengganggu sumur bor ini," saran Apri. (jr)
Comments