Terapis Pijat Online Dibunuh Seorang Mahasiswa, Bayarnya Pun Pakai Uang SPP Kuliah
Petugas Polrestabes Surabaya dengan APD lengkap sedang mengevakuasi jenazah (Dok. Satreskrim Polrestabes Surabaya) |
Mayat perempuan tersebut bernama Monik seorang terapis pijat online yang sempat disewa seorang YF mahasiswa penghuni rumah.
Dari hasil penyelidikan polisi, YF juga yang ternyata membunuh terapis online tersebut.
Seperti yang dilaporkan Kompas.com, peristiwa tersebut berawal saat YF memesan layanan pijat melalui media sosial. Mahasiswa jurusan tekhnik sipil itu pun menyewa Monik dengan tarif Rp 900.000 untuk layanan pijat selama 90 menit.
YF membayar Monik dengan menggunakan uang SPP kuliah.
Setelah sepakat, Monik pun datang ke rumah YF pada Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.
Monik pun memijat YF selama 90 menit. Setelah dibayar, Monik menawarkan layanan plus-plus dengan bayaran tambahan Rp 300.000.
YF menerima tawaran tersebut. Namun ia mengaku tidak menyetubuhi Monik. Tapi terapis itu, menurut YF, terus memaksanya membayar uang tambahan.
Mereka berdua pun bertengkar. Korban akhirnya berteriak dan YF membekap mulut korban agar tidak didengar oleh tetangga.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB.
Namun ternyata teriakan Monik semakin kencang. Karena panik dan takut digerebek, YF menusuk leher perempuan tersebut dengan pisau lipat.
"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut digerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.
Setelah itu, YF memasukkan mayat Monik ke dalam kardus bekas lemari es.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, tersangka sempat membakar kaki korban menggunakan kompor kecil.
"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Hartoyo.
Upaya itu terlihat dengan kondisi kaki kanan korban yang mengalami luka bakar.
Setelah membunuh Monik, YF melarikan diri ke rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto. Ia ditangkap polisi di rumah bibinya.
Dari keterangan sejumlah saksi, YF dikenal sebagai sosok yang tempramental dan sering melawan orangtua.
"Keluarga tersangka juga kooperatif sehingga kami dapat mengungkap kasus ini lebih cepat," kata Hartoyo.
Comments