Gadis Belia Warga Asahan yang Hilang Ditemukan di Banten
KISARAN
suluhsumatera : Hanya dalam kurun waktu seminggu, Polres Asahan berhasil menemukan keberadaan YL, 16 Anak Baru Gedek (ABG) warga Kec. Airjoman, Kab. Asahan yang dinyatakan hilang, diduga diculik oleh Orang Tidak Kenal (OTK), pada Rabu, (22/07/2020) lalu.
Informasi yang dihimpun wartawan, korban diketahui pergi meninggalkan rumah neneknya tanpa pamit dan bertemu dengan seorang pria tidak dikenal di SPBU kawasan Air Joman.
Setelah itu, keduanya pun pergi meninggalkan lokasi dengan menumpangi becak bermotor.
Kapolres Asahan, AKBP. Nugroho Dwi Karyanto yang ditemui, Senin (27/07/2020) di kantornya mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan korban dan pelaku berinisial Ed, 43 telah berada di kawasan Merak, Provinsi Banten.
"Dari hasil penyelidikan anggota di lapangan menyebutkan, korban YL dan pelaku Ed yang berangkat menaiki bus tujuan Kisaran-Jakarta. Sehingga kami melakukan koordinasi dengan Polsek Merak, Polda Banten untuk kerja sama mengamankan pelaku dan korban," ujar Nugroho.
Kapolres juga mengatakan, setelah mengetahui keberadaan korban dan pelaku, maka tim dari Unit PPA Polres Asahan berangkat ke Merak, Banten untuk menjemput keduanya kembali ke Kota Kisaran.
"Kanit PPA, Ipda. Rospita Nainggolan dan anggotanya sudah berangkat dari kemarin (Minggu). Dan rencananya tiba hari ini," papar Kapolres.
Sementara, YL dan pelaku Ed akhirnya tiba di Polres Asahan, sekira pukul 13.00 WIB.
Pelaku terlihat dibawa petugas dengan tangan terborgol dan langsung diboyong ke ruang Unit PPA untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara korban tampak dalam rombongan petugas.
Terpisah, ayah korban, Taufik Hidayat menyampaikan rasa syukurnya atas kembalinya anak sulung mereka yang hampir sepekan hilang.
Taufik memberi apresiasi kinerja Polres Asahan yang berhasil mengungkap kasus yang menimpa anaknya.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak Kapolres Asahan, ibu Kanit dan jajarannya. Saya banyak mengcapkan terima kasih karena sudah membantu menemukan anak Saya," kata Taufik.
Taufik juga mengatakan, bahwa setelah melihat wajah pelaku, dirinya mengaku sama sekali tidak mengenal pria yang membawa anaknya itu.
"Ditemukan di Jawa, Tangerang Banten. Saya tidak mengenal siapa pelaku," papar Taufik.
Sebelumnya, Rina, 39 ibu korban pertama kali mengetahui anaknya hilang, setelah mengunjungi rumah orangtuanya, beberapa jam setelah YL pergi tanpa pamit.
Saat itu, Rina diberi tahu oleh ibunya, bahwa YL sejak pagi sudah tidak berada di rumah sang nenek.
Padahal, jarak rumah Rina dan orangtuanya tidak seberapa jauh, hanya berbeda lingkungan di Kec. Air Joman.
YL diketahui hampir setahun belakangan menemani dan tinggal bersama neneknya, pasca-meninggalnya sang kakek.
"Pagi kan hujan, tapi entah kenapa udah terdetak jantung saya. Udah gelisah aja, karena tiap hari pasti ke sana. Mau ke rumah mamak (neneknya) aja rasanya. Ditanya suami kok gelisah, saya jawab aku mau ke rumah nenek aja. Pas sampai di rumah mamak sorenya, ditanya mamak saya, anak mu nggak ke rumah. Nggak ada saya jawab. Di situ lah saya kabari suami. Langsung kami cari, sampai sekarang belum juga pulang," terang Rina.
Setelah mengetahui anaknya hilang, Rina bersama sang suami langsung keliling mencari anak sulung mereka.
Sejumlah kerabat mengaku sempat melihat keberadaan YL sebelum dinyatakan hilang.
Atas informasi itu, keluarga meminta izin kepada pengelola SPBU agar diperlihatkan rekaman CCTV.
Benar saja dari rekaman tersebut, Rina melihat keberadaan anaknya di kawasan SPBU itu sekira pukul 09.00 WIB dan terlihat mengobrol dengan seorang pria paruh baya.
Namun, keluarga sama sekali tidak mengenali sosok pria yang terekam CCTV mengenakan topi hitam, kaos atau kemeja lengan panjang warna abu-abu dan celana panjang warna hitam.
Tidak lama kemudian, keduanya pun pergi meninggalkan lokasi SPBU dengan menumpangi becak bermotor yang terparkir tidak jauh dari lokasi keduanya berdiri. (dri)
Comments