Pemprov Sumut Bentuk KSP Lindungi Orangutan Tapsel
MEDAN
suluhsumatera : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menjadikan Hutan Batangtoru di Kab. Tapanuli Selatan (Tapsel), sebagai salah satu Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang dimuat dalam rencana tata ruang wilayah Sumut sesuai dengan Perda Nomor 2 tahun 2017.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya melindungi Orangutan Tapsel dan keanekaragaman hayati lainnya dari kepunahan.
"Hutan Batangtoru ini kita jadikan sebagai salah satu dari 13 KSP, salah satunya sebagai upaya kita untuk melindungi Orangutan Tapanuli," ungkap Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, R. Sabrina saat menjadi narasumber dalam Webinar "2nd Fahutan Talk" melalui zoom, Kamis (02/07/2020).
Adapun beberapa kebijakan penataan ruang KSP Batangtoru terang Sabrina, di antaranya perwujudan kesatuan ekosistem Batangtoru berupa zona inti dan pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya alam berbasis konservasi.
Selain itu perwujudan pola ruang yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat, pengembangan dan pengendalian kawasan budidaya yang serasi, pengembangan dan peningkatan kualitas pusat kegiatan permukiman, pengembangan, dan peningkatan prasarana serta sarana wilayah.
"Dengan melestarikan KSP, kita pun melindungi orangutan dan spesies lain yang hidup di dalamnya," harap Sabrina.
CEO Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, Jamartin Sihite yang membawakan materi Save Orangutan, Save Their Habitat sepakat dengan langkah Pemprov Sumut.
Salah satu langkah menyelamatkan Orangutan kata dia, adalah dengan melindungi habitatnya.
Jamartin berbagi pengalaman terkait penyelamatan orangutan di Kalimantan. Salah satu cara yang mereka tempuh adalah mengajak pengusaha untuk terlibat dalam menyelamatkan hutan dan orangutan melalui penerapan "Best Management Practices" bisnis.
"Dari pada perusahaan-perusahaan itu bayar mahal untuk publikasi atau public relations untuk menciptakan citra positif perusahaan cinta lingkungan, lebih baik mengambil langkah bijak dan berdampak positif jangka panjang, yakni memasukkan aksi penyelamatan lingkungan itu jadi bagian dari perencanaan bisnis sejak awal. Ini lah best management practices," jelasnya.
Webinar diselenggarakan oleh SMILE Batangtoru dan Institut Pertanian Bogor dengan tema Konservasi Orangutan Tapanuli dalam Kerangka Pengelolaan Lansekap Berkelanjutan.
Webinar yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Rinekso Soekamdi diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia dengan ragam latar belakang, seperti mahasiswa, institusi pemerintahan, LSM, organisasi lingkungan, dan lainnya.
Adapun pembicara lainnya yakni, Sekretaris Nasional Pokja Lansekap Batangtoru Haryanto Putro. Turut hadir mendampingi Sekda Sabrina, Kepala Dinas Perkebunan Herawati dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Binsar Situmorang, dan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Alfi Syahriza. (*)
Comments