Ratusan Petani Deliserdang Jalan Kaki Menuju Istana Negara Singgah di Labuhanbatu
RANTAUPRAPAT
suluhsumatera : Setelah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama hampir 12 jam dari Kab. Asahan, ratusan petani dari Desa Simalingkar A dan Desa Sei Mencirim, Kab. Deliserdang, tiba di Kota Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu, Jumat (03/07/2020) malam.
Setibanya di Rantauprapat pihak Pemkab Labuhanbatu langsung menempatkan para peserta aksi jalan kaki ini untuk menginap di Gedung Olahraga (GOR) Rantauprapat.
Kordinator aksi, Aris Wiyono, 42 mengatakan, aksi yang diikuti oleh 170 orang tujuan Istana Negara ini, dilakukan guna bertemu dengan Presiden, Joko Widodo untuk melaporkan penderitaan yang sedang mereka alami, terkait dengan penggusuran paksa yang dilakukan oleh PTPN2 atas lahan dan pemukiman mereka.
"Konflik ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 70-an namun, penggusuran terakhir dilakukan pada Maret tahun 2020 ini, yang mana banyak diantaranya yang sudah punya Sertifikat Hak Milik (SHM) pun ikut digusur," katanya.
Lebih lanjut, Aris mengatakan, penggusuran secara paksa tersebut, merupakan tindakan semena-mena yang berdampak luas kepada ribuan jiwa penduduk di kedua desa tersebut.
"Itulah makanya kami rela, berjalan kaki untuk mengadukan nasib kami kepada Presiden,"
ujarnya.
Ketika disinggung tentang kondisi fisik para peserta aksi setelah menempuh perjalanan selama 8 hari, Aris mengatakan, sampai hari ini kondisi fisik mereka masih baik-baik saja.
Namun ia merasa prihatin atas sikap Pemkab Labuhanbatu, yang dianggap kurang bersahabat.
Aris juga mengaku, pihaknya telah disarankan untuk segera melanjutkan perjalanan oleh pihak pengelola GOR Rantauprapat.
"Katanya besok GOR ini akan dipakai untuk suatu acara, jadi kami disuruh untuk pergi melanjutkan perjalanan, padahal setelah sepekan berjalan kaki sebenarnya kami ingin istrahat sehari, sekalian mencuci pakaian,"
ucap Aris.
Senada dengan pandangan Aris, aktivis mahasiswa Labuhanbatu Tholib Ritonga, juga menyampaikan pendapat yang sama. Tholib mengatakan, hanya pihak dari BPBD Labuhanbatu dan Puskesmas Desa Janji yang terlihat hadir, guna melakukan rapid test, dalam upaya antisipasi pencegahan penyebaran Covid -19.
"Selain GOR ini dan rapid test, tidak terlihat kepedulian dari Pemkab Labuhanbatu, seperti misal memberikan bantuan makanan kepada peserta aksi tersebut, yang notabene merupakan para petani," ujarnya.
Sementara perwakilan dari LBH Agraria Labuhanbatu, Yanto Ziliwu mengaku, pihaknya lah yang memberikan bantuan bahan makanan kepada para peserta aksi tersebut.
"Kami yang menyediakan makan malam dan sarapan besok pagi untuk mereka ini bang," katanya kepada awak media.
Namun selain dari LBH Agraria, bantuan juga terlihat diberikan oleh seorang warga berupa 180 kaleng susu sapi kemasan, kepada para peserta aksi jalan kaki tersebut.
Warga yang mengaku bernama Hendra Kobain Harahap tersebut mengaku tersentuh hatinya setelah mendengar tentang aksi yang juga diikuti oleh beberapa lansia tersebut. (jr)
Comments