Kantor Bupati Asahan Didatangi Ratusan Kerabat PMI, Minta Keluarga Mereka Dipulangkan dari Malaysia
![]() |
Ratusan keluarga PMI asal Kab. Asahan unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan mendesak keluarga mereka dipulangkan dari Malaysia, Senin (10/08/2020). Foto: suluhsumatera/dri. |
KISARAN
suluhsumatera : Ratusan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kab. Asahan, mendatangi Kantor Bupati Asahan di Jalan Ahmad Yanni Bay Pass, Kisaran, Senin (10/08/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Massa yang mayoritas emak-emak itu meminta dan mendesak agar Pemkab Asahan segera memulangkan keluarga mereka yang terjebak lockdown di negeri jiran, Malaysia.
Pasalnya, di Malaysia, keluarga mereka tidak dapat bekerja hingga sulit untuk mencari nafkah hingga tidak dapat makan.
Mereka datang dengan menumpangi sepeda motor dan becak motor.
Ratusan massa itu datang dengan membawa sound sistem, keranda mayat, poster, dan spanduk bertuliskan kecaman kepada Pemkab Asahan.
"Kami minta dan mendesak Pemkab melalui Bupati Asahan, H. Surya untuk segera memulangkan keluarga kami PMI yang terjebak lockdown di Malaysia. Agar keluarga kami yang tidak bekerja di sana dapat berkumpul dengan keluarga yang ada di Asahan," tegas Indra Ringo, Korlap Aksi saat orasi di depan kantor bupati.
Dalam orasinya Indra juga menyayangkan, jika Pemkab Asahan tidak dapat memulangkan sebahagian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kab. Asahan yang terjebak di Malaysia, dengan alasan tidak ada anggaran untuk pemulangan.
Seharusnya kata dia, Pemkab dapat mengambil sikap dan membuat kebijakan lain, bukan memberi angin surga yang tidak jelas kepastiannya.
"Kalau Pemkab Asahan tidak bisa memulangkan para pekerja migran Asahan yang terjebak di Malaysia, dengan dalih tidak ada anggaran untuk biaya pemulangan para pahlawan devisa itu.m, harusnya Pemkab mengambil sikap dan membuat kebijakan lain. Bukannya berdiam diri melihat rakyatnya terancam terjebak mati tidak kerja dan mati kelaparan di sana," ujar Indra.
"Apa Pemkab Asahan mau melihat ada lagi mayat seperti Jimmi Marpaung, yang mati gantung diri di Malaysia karena kelaparan tidak kerja akibat lockdown di Malaysia. Sehingga, Pemkab tidak mau lagi memulangkan para TKI yang terjebak tidak dapat pulang ke Indonesia," sebut Hendra Syahputra, Korlap Aksi lainnya.
"Jangan alasan tidak ada dana anggaran APBD untuk biaya pemulangan TKI berikutnya," kata Hendra.
Demonstran akhirnya diterima oleh Kepala Dinas Kominfo Asahan, Rahmad Hidayat Siregar.
Dalam jawabannya di depan keluarga PMI, Rahmad mengakui kalau pemulangan para PMI asal Kab. Asahan, tahap dua ditiadakan oleh Pemkab.
Karena kata dia, Pemkab Asahan tidak ada anggaran untuk biaya pemulangan para PMI asal Kab. Asahan yang terjebak di sana.
Sedangkan biaya pemulangan PMI yang tahap pertama itu kata dia, merupakan anggaran dari Dinas Tenaga Kerja Asahan.
"Untuk pemulangan PMI Asahan tahap pertama memang sudah dilakukan. Namun, untuk tahap kedua, tidak lagi dilakukan, karena sudah tidak ada lagi biayanya," ujar Rahmad.
Karena tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 itu, sempat terjadi ketegangan antara Rahmad Hidayat Siregar dengan Korlap aksi Indra Ringo.
Saat itu keduanya saling berdebat dengan melempar jawaban dan pertanyaan.
Tidak puas dengan jawaban yang diberikan Kepala Dinas Kominfo Asahan, akhirnya massa kembali mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Asahan di Jalan Mahoni, Kisaran.
Di tempat itu massa malah semakin kecewa, karena para pejabat dan pegawai tidak ada yang bersedia menemui demonstran.
Kecewa dengan sikap Pemkab Asahan, akhirnya massa membubarkan diri dan mengancam akan kembali datang dengan jumlah massa yang lebih banyak. (dri)
Comments