Ujian Menkes yang Baru, Indonesia Tetap Pakai Vaksin Sinovac atau Pfizer dan Moderna
Suluhsumatera - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Berlian Idriansyah Idris, Sp.JP menyebtut salah satu ujian besar pertama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, adalah penggunaan vaksin Covid-19.
Keputusan penggunaan vaksin Sinovac atau vaksin Pfizer dan Moderna ada di tangan Menteri Kesehatan.
Melansir Pojoksatu.id, Dokter Berlian membagikan tautan berita tentang keberhasilan vaksin Sinovac dan vaksin Pfizer yang telah diuji klinis pada manusia dan hewan.
Ia menyebut efikasi vaksin Sinovac di Brazil di atas 50% Sedangkan vaksin Pfizer 95%, dan vaksin Moderna 94.5%.
“Ujian besar pertama Menkes & Wamenkes yang baru: apakah tetap akan menggunakan vaksin Sinovac setelah penyelenggara uji klinis vaksin Sinovac di Brazil hanya melaporkan efikasi di atas 50%. Bandingkan dengan efikasi vaksin Pfizer 95%, dan Moderna 94.5%,” kata dr Berlian melalui akun Twitter pribadinya, @berlian_idris, Kamis (24/12).
Efikasi vaksin Sinovac dianggap ambigu karena tidak disebutkan angka pastinya, hanya disebut di atas 50 persen.
“Penyelenggara hanya melaporkan hasil efikasi yang ambigu ini, hasil lengkap uji klinis belum dipublikasi atas permintaan Sinovac,” katanya.
“Pengumuman hasil ini juga sudah ditunda 3x. Hal ini membuat transparansi Sinovac dipertanyakan,” tambah dr Berlian.
Menurut dr Berlian, pejabat disumpah dengan kitab suci untuk mematuhi konstitusi, di mana keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.
“Kita beri kesempatan Menkes dan Wamenkes yang baru untuk menjalankan amanah mereka,” tandas dr Berlian Idris.
Sebelumnya Presiden Jokowi melantik Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, menggantikan dr Terawan Agus Putranto di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12).
Untuk membantu Budi Gunadi Sadikin, Presiden Jokowi menunjuk ahli molekuler diabetes Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
Comments