Jendral Idham Azis Instruksikan Kawal Distribusi dan Pelaksanaan Vaksinasi
JAKARTA
suluhsumatera : Jajaran kepolisian diinstruksikan mengamankan dan mengawal pendistribusian dan penyimpanan vaksin Covid-19 serta pelaksanaan vaksinasi itu sendiri.
Instruksi itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis melalui Surat Telegram dengan nomor: ST/50/I/Ops.2./2021 tertanggal 13 Januari 2021.
Surat Telegram itu ditandatangani Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Agus Andrianto selaku Kaopspus Aman Nusa II Penanganan Covid-19 atas nama Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.
Agus melalui siaran pers, di Jakarta, Kamis (14/1/2021) menjelaskan, selain meminta melakukan pengamanan dan pengawalan, Kapolri melalui Surat Telegram tersebut juga menginstruksikan jajaran kewilayahan untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya pelaksanaan vaksinasi.
"Berdayakan Bhabinkamtibmas untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi dengan melakukan kunjungan dan pendampingan kepada penerima vaksin untuk melakukan registrasi ulang. Libatkan Babinsa, Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat," kata Komjen Agus Andrianto, seperti dilansir dari laman Antara, Jumat (15/1/2021).
Dia mengatakan, pendampingan tersebut perlu dilakukan, terutama terhadap masyarakat yang tidak memiliki telepon seluler atau nomor ponselnya telah berganti, sehingga tidak menerima SMS Blast.
"Atau masyarakat yang telah menerima SMS Blast namun tidak mengetahui cara registrasi ulang dan masyarakat yang telah menerima SMS Blast namun lupa atau ragu untuk melakukan registrasi ulang," imbuh Agus.
Kabaharkam berharap masyarakat dapat mengikuti dan menyukseskan jalannya vaksinasi Covid-19 yang aman dan halal tersebut, sehingga penularan virus dapat segera diputus.
Program vaksinasi Covid-19 gratis bagi masyarakat Indonesia telah dimulai, sejak Rabu (13/1/2021).
Penerima suntikan gelombang pertama adalah Presiden RI, Joko Widodo yang diikuti sejumlah tokoh perwakilan dari berbagai unsur masyarakat.
Dimulainya pelaksanaan vaksinasi di Istana Merdeka, Jakarta, itu tidak terlepas dari fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin pengguanaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MUI menyatakan, vaksin COVID-19 buatan Sinovac suci dan halal. Sementara BPOM menyatakan vaksin tersebut aman disuntikkan kepada manusia. Oleh karena itu, program vaksinasi tersebut diberi tema "Vaksin Aman dan Halal".
Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dilakukan di seluruh provinsi, kota, maupun kabupaten di Indonesia. (*)
Comments