Banjir Jakarta, Pengusaha Mal dan Angkutan Merugi
JAKARTA
suluhsumatera : Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jabodetabek, pada Sabtu lalu, turut menyebabkan dunia usaha merugi.
Dilansir dari laman detikcom, Senin (22/2/2021), khusus di Jakarta, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memperkirakan kerugian yang dialami mencapai triliunan rupiah.
"Kami masih mendata UMKM yang ada di Hipmi, tentunya ini kami prediksi sudah bisa mencapai ratusan miliar juga hingga mungkin triliunan," kata Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H. Maming kepada detikcom, Minggu (21/2/2021).
Namun itu masih angka kasar, karena pihaknya masih melakukan pendataan.
Setidaknya dari sisi operasional saja, kerugian yang ditaksir bisa mencapai Rp6 miliar dengan asumsi ada 300 toko yang terdampak banjir.
"Kami bisa memprediksi kalau dari value operasional karena tidak bisa beroperasi, kalau misalkan ada 300 toko yang tidak beroperasi, omzetnya satu toko Rp20 juta berarti lebih kurang ada Rp6 miliar kerugian kalau dari sisi operasional," sebutnya.
Tentu saja kerugian yang dialami dunia usaha tidak hanya dari sisi operasional. Sebab, banjir turut merusak aset-aset yang dimiliki pelaku bisnis.
"Tapi tentunya ini bukan hanya sisi operasional, ini sisi aset dan lain-lainnya ini sangat terdampak karena kami lihat di sosial media memang banyak potensi kerugian yang dialami oleh masyarakat Jakarta pada banjir tahun 2021 ini," tambahnya.
Puluhan minimarket Alfamart juga terendam banjir. Gudang dan puluhan gerai Alfamart lumpuh karena terendam banjir yang melanda sejumlah daerah. Mayoritas gerai yang diterjang banjir berlokasi di Bekasi.
"Kalau di toko, saya pikir kemarin yang saya data saja cukup banyak ya lebih dari 40-an toko yang terkena ya, baru satu merek saja itu Alfa. Saya punya Alfamidi juga sama ya," kata Corporate Affair Director Sumber Alfaria Trijaya, Solihin kepada detikcom.
Kejadian itu membuat barang-barang di gerai Alfamart sebagian hancur dan rusak, serta dipastikan tidak dapat dijual kembali.
"Kalau ditanya barang itu kan ada yang shelving (rak) di bawah dan shelving di atas ya, otomatis shelving yang di bawah kalau ditanya bukan hancur lagi, sudah nggak bisa diapa-apain," sebutnya.
Baca juga:
Untungnya gudang penyimpanan barang milik Alfamart di lokasi terpisah dari toko tidak terlalu parah diterjang banjir.
Air merendam sejauh pelataran gudang. Meski tak begitu parah, kegiatan pengiriman barang terhambat akibat genangan air.
"Ya sejauh ini memang gudang tidak terendam separah toko ya, artinya (banjir) sejauh pelataran ya pasti ya sehingga aktivitas daripada pengiriman agak sedikit terganggu," papar Solihin.
Pengunjung pusat perbelanjaan di DKI Jakarta mengalami penurunan karena banjir. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan rata-rata penurunan pengunjung 10-20 persen.
"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan di DKI Jakarta kemarin turun sekitar 10 persen-20 persen akibat banjir yang terjadi di beberapa wilayah ibu kota dan juga di beberapa wilayah sekitar Jakarta," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI, Alphonzus Widjaja kepada detikcom.
Penurunan tingkat kunjungan, lanjut dia juga mengakibatkan penurunan tingkat penjualan. Tapi, angka pastinya belum bisa diinformasikan karena memerlukan waktu untuk pendataan jumlah penjualan.
Dihubungi terpisah, Ketua APPBI DPD Jakarta Ellen Hidayat membenarkan bahwa trafik pengunjung kemarin lebih rendah dari biasanya, khususnya di pusat perbelanjaan yang berada di titik banjir.
"Juga adanya bagian jalan yang banjir untuk menuju mal sehingga membuat akses sulit dicapai. Bila tidak penting sekali umumnya masyarakat tidak bepergian. Selain banyak juga karyawan yang terjebak banjir sehingga tidak bisa keluar dari area pemukiman mereka," papar Ellen.
Dirinya juga belum bisa memberitahu angka kerugian materil akibat menurunnya jumlah pengunjung. Dia belum memiliki data soal itu.
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) pun mengungkapkan kerugian yang diakibatkan banjir.
Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan tak sedikit truk-truk logistik yang rusak karena terendam air.
Selain itu, banjir juga menyebabkan lumpuhnya aktivitas pengiriman barang. Sebab, jalan menuju pabrik-pabrik tertutup genangan air.
"Ya (bisnis logistik) terganggu, karena pertama akibat banjir ini banyak pabrik-pabrik juga jalan menuju ke pabrik tidak bisa diakses, dan juga termasuk pool-pool truk kita ini banyak terendam juga," kata dia kepada detikcom.
Pihaknya baru bisa melakukan pengiriman ketika banjir telah surut. Sementara nilai kerugian materiil yang dialami, dia belum bisa menyebutkan karena belum ada data terkait itu.
"(Kerugian) pertama mobil terendam kan rusak. Kemudian ya tentunya nggak bisa operasi juga kan kerugian," paparnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Ilham Masita juga mengungkapkan dampak parah yang diakibatkan oleh banjir, termasuk di Jakarta kemarin.
"Banjir di Jakarta yang hampir merata di seluruh wilayah berdampak parah pada pengiriman logistik terutama pengiriman e-commerce, juga pengiriman ke toko-toko retail," jelasnya.
Pihaknya masih menghitung besarnya kerugian yang diakibatkan banjir tersebut. Sementara kegiatan pengiriman barang hari ini mulai normal.
"Semua pengiriman tertunda, baru mulai hari ini," tambah Zaldi. (*)
Comments