Pejabat di Labusel Terima Suntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19
KOTAPINANG
suluhsumatera : Sejumlah pejabat esensial publik Kab. Labuhanbatu Selatan (Labusel) kembali disuntik vaksin Covid-19 di ruang rapat Dinas Kesehatan Pemkab Labusel, Kamis (24/02/2021).
Penyuntikan tersebut merupakan pemberian vaksin Sinovac tahap dua terhadap pejabat esensial publik yang telah menerima suntikan tahap satu, pada 11 Februari lalu.
Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh. Bupati Labusel, Drs. Ahmad Fuad, MM. Usai dibuka kemudian dilakukan pelaksanaan vaksinasi.
Seyogiayanya orang pertama yang divaksin pada tahap kedua ini adalah Zulkifli, SIP, MM, seperti yang dilaksanakan pada tahap pertama lalu.
Namun karena yang bersangkutan telah berpindah tugas ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka orang pertama yang divaksin adalah Kepala Seksi Barang Bukti Kejaksaan Negeri (Kejari) Labusel, Hendri D. Tambunan, SH.
Kemudian vaksinasi dilakukan terhadap pejabat lainnya yakni, Anggota DPRD Labusel Jamal Harahap (Fraksi PDI Perjuangan) dan Gindo Tongam Pasaribu (Fraksi PAN), dari Polsekta Kotapinang Iptu. Tomson Haro, Sekretaris PN Rantauprapat Bergin Ginting, SH, MH, Kepala Dinas Kominfo Labusel M. Irsan, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Efdi Zulfaizal Hanafi Harahap.
Pada kesempatan tersebut, Plh. Bupati Drs. Ahmad Fuad, MM menyampaikan, penyuntikan tahap kedua dengan jarak 14 hari dari pemberian vaksin tahap pertama guna mengoptimalkan pembentukan anti bodi, atau imunogenitas tubuh terhadap Covid-19.
Dikatakan, 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama, anti bodi tubuh yang terbentuk mencapai 60 persen dan 28 hari pasca penyuntikan dosis kedua pembentukan anti bodi mencapai 95 hingg 99 persen.
"Kepada kita semua yang telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama dan kedua, saya mengingatkan dan berharap agar tetap mematuhi protokol kesehatan serta membantu pemerintah mengedukasi masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang Covid-19," tandasnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Labusel, dr. Efdi Zulfaizal Hanafi Harahap yang turut divaksin kepada wartawan mengaku merasakan hal yang sama seperti penyuntikan perdana.
Menurutnya, jika sebelumnya setelah dua jam hanya pegal-pegal, sekarang ini juga sama saja.
Dikatakan, efek samping seperti rasa pegal di lengan yang disuntik vaksin tersebut tidak menghambat aktivitasnya.
Dia menyebut, setiap penerima vaksin memang harus diberikan penyuntikan dua kali. Menurutnya, penyuntikan pertama jumlah anti bodi untuk menetralkan virus masih rendah, sehingga harus dilakukan penyuntikan tahap kedua.
"Dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan untuk dapat memicu infeksi tanpa gejala atau asimptomatik," pungkasnya. (*/sya/raja)
Comments