7 Tahun BPJS Kesehatan Beroperasi, Peserta Keluhkan Antren Berjam-jam
Suluhsumatera - Sudah 7 tahun sejak BPJS Kesehatan resmi beroperasi sebagai transformasi dari PT Askes (Persero). Sepanjang perjalanannya, berbagai peraturan baru muncul guna menyempurnakan asuransi kesehatan sosial ini.
Melansir Detikcom, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan meski masih banyak kendala di lapangan, program ini tetap dirasakan manfaatnya. Setiap tahun pemanfaatan terhadap BPJS Kesehatan juga terlihat meningkat.
"Mengingat pentingnya program ini, maka kami berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja," kata Ali Ghufron saat ditemui dalam agenda BPJS Kesehatan Mendengar, Senin (8/3/2021).
Meski demikian tak dapat dipungkiri keluhan demi keluhan masih dirasakan peserta. Di antaranya, tak sedikit yang merasa bahwa peserta BPJS selalu dianaktirikan.
"Keluhan terbanyak (peserta BPJS Kesehatan) itu merasa dianaktirikan. terus, antrian lama bisa 5-6 jam. Itu yang sering masuk," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap rumah sakit bisa memanfaatkan sistem informasi manajemen online yang dikembangkan dan disempurnakan. Ada tiga pihak yang digerakkan untuk mempercepat antrean menggunakan sistem online.
Pertama dari internal BPJS Kesehatan, kemudian dari Kementerian Kesehatan termasuk rumah sakit, kemudian masyarakat. Ke depannya masyarakat akan bisa mengecek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sehingga tak ada lagi penumpukan antrean di faskes.
Ghufron mengatakan pihaknya juga meluncurkan program BPJS Kesehatan mendengar yang memiliki tujuan bahwa BPJS Kesehatan ini milik kita bersama, milik rumah sakit, peserta, hingga asosiasi.
"BPJS Kesehatan Mendengar ini membantu kami melakukan pemetaan kebutuhan stakeholders untuk kami jadikan evaluasi, masukan, dan acuan dalam mengelola Program JKN-KIS lima tahun ke depan," pungkasnya.
Comments