8 Orang Dikabarkan Meninggal dalam Bentrok Demo Antikudeta di Myanmar
![]() |
Demo antikudeta di Myanmar (Foto: AP Photo) |
NAYPYIDAW
suluhsumatera : Sebanyak delapan orang dikabarkan meninggal dunia, saat pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa antikudeta di negara ituZ
Dikutip dari laman detikcom yang melansir AFP, PBB mengutuk keras aksi mematikan itu. PBB meminta militer menghentikan aksi kekerasan tersebut.
"Kami mengutuk keras kekerasan yang meningkat terhadap protes di Myanmar dan menyerukan kepada militer untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai," kata juru bicara bidang hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, Senin (1/3/2021).
Seorang petugas medis, Pyae Zaw Hein mengatakan, tiga demonstran ditembak mati dengan peluru tajam di Dawei. Sementara beberapa lainnya terluka karena peluru karet.
"Lebih banyak orang yang terluka terus berdatangan," katanya kepada AFP.
Dua remaja lainnya ditembak mati di Bago.
Sopir ambulans, Than Lwin Oo, mengatakan kepada AFP, ia telah mengevakuasi jenazah remaja-remaja tersebut ke kamar mayat di rumah sakit utama Bago.
Informasi lainnya menyebut pria berusia 23 tahun tewas ditembak. Pria tersebut meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 3 bulan.
"Istrinya sedih," kata seorang pekerja sosial, Win Ko.
Sementara itu di Mandalay, seorang dokter darurat mengatakan kepada AFP, dua pria meninggal karena luka tembak.
Pengunjuk rasa terus menekan petugas keamanan. Demonstran membawa perisai sendiri untuk menahan peluru karet polisi. Polisi terus menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Seorang jurnalis yang mendokumentasikan serangan yang dilakukan aparat, dipukuli.
Menurut laporan The 74 Media, jurnalis tersebut ditahan oleh petugas keamanan setempat.
Sementara jurnalis lainnya ditembak dengan peluru karet saat meliput aksi protes di Kota Pyay.
Kelompok pemantau Asosiasi bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) memperkirakan lebih dari 850 orang telah ditangkap, didakwa atau dijatuhi hukuman, sejak kudeta 1 Februari lalu.
Kekerasan selama akhir pekan ini diperkirakan meningkatkan jumlah penangkapan. Sebuah surat kabar lokal melaporkan per Sabtu (27/2), ada 479 penangkapan yang dilakukan. (*)
Comments