Bom Bunuh Diri di Makassar Gegerkan Warga
JAKARTA
suluhsumatera : Ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), membuat geger warga.
Selain dapat mengganggu stabilitas politik dan sosial, kejadian itu dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Dilansir dari laman detikcom, Senin (29/3/2021), Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan, ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara regional di Sulawesi Selatan. Sedangkan kalau secara nasional dinilai relatif tidak besar.
"Kalau secara nasional belum relatif besar, tapi bagi Sulawesi Selatan tentu orang akan melihat wait and see ekonomi di situ karena kalau kita lihat pusat pertumbuhan kan di Sulawesi sekarang yang paling tinggi dibandingkan wilayah-wilayah lain, jadi agak goyang sedikit lah," kata Tauhid, Minggu (28/3/2021).
Kejadian ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar diharapkan tidak terjadi lagi.
Pasalnya, hal itu bisa membuat investor ragu menanamkan modalnya di Indonesia dan berdampak terhadap pemulihan ekonomi secara nasional.
"Kalau ada kejadian kedua dalam waktu dekat, ini yang harus diantisipasi jangan sampai terjadi karena itu efeknya yang baru terasa karena kita dipersepsikan katakanlah aparat keamanan tidak bisa mengatasi situasi," ucapnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menambahkan bahwa pemerintah harus mengusut tuntas ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Meskipun, dampak ke pemulihan ekonomi secara nasional tak besar.
"Itu yang menjadi kuncinya, pemerintah harus cepat bereaksi untuk mencari akar permasalahan dan pelaku yang sebenarnya. Bukan hanya cepat untuk menangkap orang saja, tapi cepat menangkap pelaku yang sebenarnya, bukan pelaku yang dituding atau kambing hitam," imbuhnya.
Faisal menjelaskan, bahwa dampak pemulihan ekonomi akan besar jika insiden ledakan bom merambah ke sektor riil.
"Kalau pemulihan ekonomi masih bergantung dari sisi kepercayaan, dari sisi konsumennya," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Sarman Simanjorang mengaku sangat menyayangkan kejadian itu.
Ledakan di depan Gereja Katedral Makassar dinilai dapat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.
"Dunia usaha sangat mengutuk keras kelompok yang melakukan bom di gereja katedral Makassar. Kejadian ini tentu akan mempengaruhi iklim investasi kita dan sedikit banyak akan mempengaruhi berbagai program yang dilakukan pemerintah untuk menggaet investor masuk ke Indonesia," tuturnya.
Apalagi ini terjadi di tengah upaya pemerintah mendorong investasi masuk ke Indonesia. Selain dapat meragukan investor, ledakan di depan Gereja Katedral Makassar juga dapat mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat.
"Kita akan mendukung Pihak Polri untuk segera mengusut dan menangkap kelompok pelaku bom ini sampai ke akar-akarnya sehingga dapat menenangkan masyarakat. Yang paling penting mampu meyakinkan investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia," ucapnya. (*)
Comments