Ini Alasan Jokowi Getol Bangun Infrastruktur
JAKARTA
suluhsumatera : Sejak menjadi Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) getol membangun infrastruktur.
Jokowi mengaku, dia sering dipertanyakan tentang pembangunan infrastruktur yang selalu digenjot. Jokowi pun membeberkan jawabannya.
"Banyak yang bertanya kepada saya kenapa infrastruktur menjadi fokus dalam pembangunan di negara kita Indonesia sekarang ini. Perlu saya sampaikan bahwa infrastruktur bukan hanya fisiknya, tetapi banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur," tuturnya saat meresmikan Bandara Kuabang, Halmahera, Rabu (24/3/2021), seperti dilansir dari laman detikcom.
Jokowi menjelaskan, infrastruktur lah yang membangun peradaban. Menurutnya hal itu sering tidak disadari banyak pihak.
"Bayangkan misalnya dulu sebelum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi kita harus jalan kaki. Sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, naik sepeda motor bisa naik mobil, membangun peradaban baru," terangnya.
Tidak hanya itu, pembangunan peradaban juga diartikan dengan membiasakan masyarakat untuk disiplin.
Misalnya bandara yang melayani penerbangan berjadwal. Masyarakat yang ingin menggunakan transportasi udara tentu harus datang tepat waktu sesuai jadwal.
Alasan kedua, Jokowi membangun infrastruktur dengan tujuan membangun sebuah daya saing dengan negara lain. Menurutnya membangun infrastruktur bukan hanya melulu soal fisik, tapi juga membangun sebuah kompetisi.
Ketiga, lanjut Jokowi, membangun infrastruktur sama dengan memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi dia sering mendapatkan keluhan dari daerah lain yang kekurangan infrastruktur.
"Banyak yang saya dengar pak jalan yang dibangun jangan di Jawa saja, airportnya bandara udaranya juga jangan yang hanya Jawa dan Sumatera saja, kami di bagian timur juga memiliki hak yang sama untuk memiliki airport, jalan yang baik. Keinginan itu betul, sekali lagi pembangunan ini juga untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," terangnya.
Alasan keempat, Jokowi ingin menyatukan Indonesia. Menurutnya dengan membangun infrastruktur maka persatuan dan kesatuan antar wilayah, provinsi bahkan pulau dapat terwujud.
"Sehingga kita bersatu dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan juga bisa terbang ke timur ke Papua, ini bisa menyatukan," tutupnya.
Berkaitan dengan Bandara Kuabang di Halmahera Utara, Jokowi memberikan pekerjaan rumah khusus untuk Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Dalam sambutannya Budi mengatakan, selama pandemi Covid-19 Bandara Kuabang begitu sepi.
Sebab bandara itu hanya melayani pesawat carter saja. Padahal sebelum pandemi ada 2 penerbangan yang menuju bandara tersebut.
"Secara jujur kami sampaikan memang di masa pandemi praktis hanya charter yang ada di sini dan kami sedang bicara dengan para operator untuk pengadaan fasilitas atau konektivitas ke sini dan mohon arahan pak Presiden," ucapnya.
Budi sendiri mengusulkan agar konektivitas di sekitar bandara tersebut dikembangkan. Seperti memperlebar jalan dari daerah Sofifi menuju Bandara Kuabang.
Mendengar hal itu, Jokowi justru memberikan tugas kepada Budi dan jajarannya akan meningkatkan akses penerbangan di Bandara tersebut.
"Pagi hari ini saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan dan Dirjen untuk di airport Kuabang ini paling tidak secepatnya diusahakan menimal seminggu dua kali flight menuju ke sini," tuturnya.
Menurut Jokowi pembukaan penerbangan itu harus dilakukan secepatnya, sehingga ketika pandemi berlalu, bandara tersebut sudah siap menampung penerbangan yang bertambah.
"Sehingga nanti kalau keadaan normal bukanya tidak terlalu kencang, sudah ada tahapan 2 kali seminggu kemudian baru naik lagi ke keadaan normal 3 kali sehari," terangnya. (*)
Comments