Gugur di KRI Nanggala, Susi Pudjiastuti Bagikan Kenangan dengan Kolonel Harry Setiawan
Suluhsumatera - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membagikan foto-foto kenangannya saat bekerja bersama Kolonel Laut Harry Setiawan yang gugur dalam peristiwia tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402 di Perairan Utara Bali.
Susi mengatakan Harry memiliki peran dalam mendukung kinerjanya selama menjadi pembantu presiden pada 2014-2019.
“Teruntuk Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, S.E. dan keluarga, penghormatan dan terima kasih luar biasa dari saya pribadi atas semua dukungan dan kerja sama selama saya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019,” ujar Susi Pudjiastuti dalam akun Instagram pribadinya, Minggu petang, 25 April 2025.
Melansir Tempo.co, Ada tujuh foto yang diunggah Susi di media sosial pribadinya itu. Foto pertama memperlihatkan kapal selam KRI Nanggala-402 yang sedang berada di tengah laut beserta awak kapal yang siap bertugas.
Kemudian foto kedua memperlihatkan Susi bersama Harry dan prajurit TNI AL lainnya. Sedangkan foto ketiga dan keempat menggambarkan Susi dan Harry berada dalam sebuah acara formal.
Selanjutnya tiga foto terakhir menunjukkan Susi sedang berpose di pantai bersama Harry saat keduanya sedang bertugas. Satu dari ketiga potret menampilkan Susi tengah bermain kano dan Harry terlihat dalam foto itu menggunakan pakaian berwarna hitam.
Dalam keterangan unggahannya, Susi mengucapkan dukacita atas gugurnya 53 prajurit yang bertugas di KRI Nanggala-402. “Semoga husnul khotimah & mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan & ketabahan .. Amin YRA,” tulis Susi.
Kapal selam KRI Nanggala akhirnya ditemukan di sekitar Perairan Utara Bali setelah hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan KRI ditemukan dalam kondisi terbelah.
"Ini terdapat bagian dari KRI (Nanggala). Di sana KRI terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo dalam konferensi pers daring, Minggu, 25 April 2021.
Penemuan ini bermula dari KRI Rigel yang menggunakan multibeam echo sounder di sekitar lokasi pencarian pada kedalaman 800 meter. Dengan teknologi ini mereka menemukan kontak bawah air. Remote operated vehicle (ROV) milik KRI Rigel, hanya mampu menjangkau hingga ke dalaman 800 meter.
Yudo mengatakan tugas pencarian pun kemudian diserahkan pada MV Swift Rescue yang merupakan kapal bantuan dari Singapura. Pukul 07.37 WITA Swift Rescue menurunkan ROV mereka dan menindaklanjuti kontak bawah air laut yang tadi diberikan oleh KRI Rigel.
Dalam insiden itu, dinyatakan 53 awak KRI Nanggala gugur dalam bertugas.
Comments