Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Karanganyar Dilarikan ke Rumah Sakit
KARANGANYAR
suluhsumatera : Diduga keracunan, 59 warga Dusun Puntuk Ringin, Desa Gerdu, Kec. Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Dugaan sementara, puluhan warga terdesegyt mengalami keracunan usai menyantap hidangan takjil.
Puluhan warga itu mengalami gejala keracunan secara bersamaan, mulai Minggu (9/5/2021) sore.
Belasan ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi warga menuju Puskesmas Karangpandan dan RSUD Karanganyar.
Dilanisr dari laman detikcom, Senin (10/5/2021), Parti, 59 salah satu korban yang dirawat di Puskesmas Karangpandan mengungkapkan, dirinya ikut menyantap hidangan takjil yang disediakan di masjid di lingkungannya, Sabtu (8/5/2021) sore. Namun dirinya baru merasakan gejala keracunan keesokan harinya.
"Makan nasi sama oseng kacang sama tempe, sama telor dan es buah. Dimakan bareng di masjid. Makannya kemarin (Sabtu) sore. Terasanya tadi (Minggu) pagi, gejalanya muntah-muntah, mengigil dan diare," ujarnya ditemui detikcom di Puskesmas Karangpandan, Minggu (9/10/2021) malam.
Pada awalnya, Parti mengaku tidak menyadari dirinya keracunan. Namun ketika banyak tetangganya yang mengeluhkan gejala yang sama, Parti baru menduga kondisinya disebabkan oleh makanan takjil yang disantapnya.
"Awalnya nggak tahu kalau keracunan, ternyata tetangga banyak yang sakit juga dari RT 3 dan RT 2. Itu takjil yang menyediakan warga, secara giliran," terangnya.
Sementara, Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnianto mengatakan, hasil pendataan sementara sedikitnya 59 warga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Warga yang berasal dari dua RT tersebut mengeluhkan gejala yang hampir sama.
"Dari RT 2 ada 29 warga, RT 3 sekitar 30-an tapi itu data sementara. Dibawa ke Puskesmas Karangpandan dan RSUD Karanganyar. Warga sebagian besar anak- anak, keluhannya pusing, muntah sama diare," terangnya.
Veri menyebut, dugaan sementara warga mengalami keracunan usai menyantap takjil yang disediakan di masjid. Hidangan takjil memang disediakan di masjid desa tersebut setiap hari.
"Kronologisnya, kemarin di masjid setiap maghrib ada takjil. Itu giliran warga RT 3 dan RT 2 yang menyediakan. Takjil itu dibuat masyarakat sendiri secara bergilir," urainya.
Veri mengatakan, warga mulai merasakan gejala keracunan pada hari Minggu. Menurut Veri, kepanikan sempat terjadi saat banyak warga yang mengalami gejala secara bersamaan.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, saya dihubungi RT, lalu saya ke lokasi sama bidan desa untuk mengecek satu per satu warga. Belum selesai dicek, warga panik bahkan ada yang pingsan. Sehingga langsung kita evakuasi ke rumah sakit," terangnya.
Kepala Puskesmas Karangpandan, Wahyu Purwadi Rahmat, mengatakan ada 22 warga yang sempat menjalani perawatan di puskesmas. Dari warga tersebut, sebagian warga sudah diperbolehkan pulang.
"Ada 22 warga yang sempat dirawat, satu warga rujuk ke rumah sakit, 12 rawat inap, dua warga masih observasi, tujuh warga rawat jalan," ujarnya.
Wahyu membenarkan kemungkinan warga tersebut mengalami keracunan. Namun untuk memastikan, pihaknya masih menunggu hasil tes laboratorium dari sampel makanan takjil.
"Kita curiga ke sana (keracunan). Tapi untuk memastikan, sample makanan nanti dikirim ke laboratorium dinas kesehatan untuk dicek," jelasnya. (*)
Comments