Puluhan Warga Binaan Lapas Gunungsitoli Berhasil Lulus Pendidikan Program Paket A, B, dan C
GUNUNGSITOLI
suluhsumatera : Lembaga Permasyarakatan sebagai salah satu satuan kerja pada Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia memegang peranan penting untuk memanusiakan manusia Indonesia melalui pembinaan warga binaan.
Beragam pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menjalani hukuman akibat melakukan perbuatan melanggar hukum itu, antara lain pembekalan keterampilan kerajinan guna membentuk kemahiran dan kemandirian, sehingga nantinya dapat menajadi manusia yang memiliki skil serta mendapat penghidupan ekonomi yang layak di lingkungan masyarakat.
Tidak terkecuali saat ini telah dibukanya ruang dan waktu bagi WBP di Lapas Kelas II B Gunungsitoli untuk mengikuti pendidikan kesetaraan melalui Program Pendidikan Paket A, Paket B, dan Paket C, yakni setara dengan Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, SMP, dan SMA sederajat.
Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, program dan pembelajaran secara Luring dan Daring hingga tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak puluhan peserta didik dan siswa dari WBP berhasil lulus.
Penyerahan ijazah terhadap mereka dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan upacara Hari Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Tahun 2021 di halaman terbuka lingkungan Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Kamis (17/6/2021), oleh Kepala SKB Gunungsitoli, Fajar Yanti Nazara dan Kepala Lapas Gunungsitoli.
Peserta didik dari kalangan WBP ini merasa terharu namun bangga dengan kehadiran negara terhadap mereka, karena mendapat kesempatan menikamti pendidikan di dalam Lapas.
“Alhamdullilah kami juga di Lapas Gunungsitoli diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan, karena belum sempat lulus di luar (satuan pendidikan formal=red), alhamdullilah kami berhasil lulus berijazah, karenanya kami berterima kasih kepada pihak Lembaga Permasyarakatan,” ungkap Fauzan, salah seorang peserta didik kalangan WBP.
Sementara pihak Lapas Kellas II B Gunungsitoli kepada media mengatakan, pendidikan bagi WBP tersebut bagian dari upaya memanusiakan manusia, sehingga kelak memiliki masa depan cerah.
“Kami membuka kesempatan kepada warga binaan kami untuk mengembangkan potensinya, artinya penjara ini tidak menghalangi orang untuk bermimpi masa depannya. Oleh karena itu perlu terus didorong upaya memanusiakan manusia Indonesia di lembaga permasyarakatan,” tandas Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Soetopo Barutu.
Dalam kesempatan itu Soetopo juga mengingatkan WBP, belajar itu tanpa mengenal umur (long live education), oleh karenanya ijazah tersebut dapat menjadi bekal memasuki dunia kerja nantinya, selain syarat untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi.
Keberhasilan puluhan siswa dari kalangan WBP tersebut menjadi teladan dan rujukan bagi WBP lainnya, dapat termotifasi mengikuti pendidikan gratis yang diselenggarakan di lingkungan Lapas.
Di akhir keterangannya Kepala Lapas menyampaikan, pendidikan di Lapas adala perwujudan dari Nawacita Presiden, Joko Widodo.
Penyerahan ijazah bagi WBP juga turut disaksikan seluruh pejabat struktural Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Gunungsitoli beserta staf pegawai. (aliasa)
Comments