Profesor Farid Wajdi Guru Besar UIN Aceh Meninggal Dunia Akibat Positif Covid-19
Suluhsumatera - Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Farid Wajdi Ibrahim, meninggal dunia pada Sabtu (14/8/2021).
Farid tutup usia setelah menjalani perawatan di Ruang Respiratory Intensif Care Unit ( RICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh.
Melansir Kompas.com, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Meuraxa Banda Aceh dr Ihsan menyebutkan, Farid tiba di rumah sakit pada Sabtu dini hari dengan keluhan sesak napas.
Setelah diperiksa dengan PCR, Farid dinyatakan positif Covid-19.
Almarhum kemudian dipindahkan ke ruang RICU untuk perawatan intensif hingga akhirnya meninggal dunia pada 14.40 WIB.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melalui Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, secara khusus menyampaikan rasa duka yang mendalam.
“Gubernur mengaku terkejut mendapatkan kabar duka tersebut, dan mengatakan bahwa Aceh kembali kehilangan sosok pemikir dan teladan di masyarakat Aceh,” sebut Iswanto, dalam keterangan resmi tertulis Pemerintah Aceh, sabtu (14/8/2021).
Sementara itu Guru Besar UIN Ar-Raniry yang juga sahabat baik Farid Wajdi, Prof Dr Sahrizal Abbas mengatakan, almarhum sudah sejak dua hari yang lalu terlihat dalam kondisi letih.
Namun ia senantiasa terus melakoni tugas hariannya yang punya jadwal padat.
“Kemarin, beliau sudah tak hadir dalam beberapa acara yang seharusnya sudah masuk agenda. Belakangan kami mendengar beliau sudah masuk rumah sakit,” katanya.
Saat berpulang Farid Wajdi menjabat sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) yang baru saja dilantik pada Mei 2021.
Kabar kepergian Prof Farid Wajdi mengejutkan semua pihak dan beredar cepat.
Farid Wajdi belakangan ini memang disibukkan dengan menghadiri pertemuan di lembaga Majelis Adat Aceh.
Bahkan dua hari lalu, ia juga sempat menjemput kedatangan Kapolda Aceh yang baru di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, bersama Forkopimda Aceh.
Farid Wajdi pernah menjabat sebagai Rektor UIN Ar-Raniry periode 2014 hingga 2018, dan kemudian dilantik sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Mei 2021.
Dia dimakamkan di pemakaman keluarga, Gampong Rukoh, Darussalam, Aceh Besar, dengan protokol kesehatan.
Sebuah undangan tahlilan bersama virtual melalui layar Zoom Meeting pada Sabtu malam pun beredar luas.
Comments