Bupati Berharap Minat Baca Masyarakat Tapsel Dapat Ditingkatkan
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu, SPt, MM menyebut, menurut survey yang diperolehnya, orang Indonesia kebanyakan, dalam setahun belum tentu menyelesaikan satu eksemplar buku untuk dibaca.
Kondisi itu, membuat Indonesia menjadi negara dengan minat literasi rendah.
"Artinya, patut kita sadari bahwa generasi saat ini, sudah jauh dari perpustakaan dan cenderung memilih berkutat dengan yang namanya smartphone (ponsel pintar)," ujar Bupati disela evaluasi/supervisi pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2021 di Aula Kantor Camat Angkola Timur, Rabu (08/09/2021).
Kondisi itu, kata Bupati, menjadi satu persoalan ditengah masyarakat yang harus dihadapi bersama.
Secara pribadi, Bupati mengaku sejak 2001 mulai tumbuh minat membaca di dalam dirinya. Saat itu, ia tidak pernah lepas menenteng buku, hampir di setiap aktivitas.
Meski ditengah maraknya literasi digital melalui Ponsel pintar saat ini, dirinya masih tetap setia mencari informasi melalui buku, juga melalui jurnal-jurnal digital.
Menurutnya, ada satu hal yang menarik ketika membaca buku seperti, dapat mengoret-oret poin penting dalam satu pembahasan di suatu buku yang belum tentu didapat dari Ponsel pintar.
Maka, bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip, dirinya kerap melakukan pembahasan terkait bagaimana menimbulkan minat baca di masyarakat terkhusus bagi anak usia sekolah sebagai generasi penerus.
"Bagaimana caranya anak-anak usia dini, kita ajak ke perpustakaan daerah di desa kita. Dan bila perlu, ketika anak membaca buku, ada pendamping yang bisa menceritakan tentang hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik dari buku yang mereka baca," jelas Bupati.
Dengan adanya kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial kali ini, Bupati mengaku senang, sebab ada angin segar untuk menimbulkan minat baca bagi masyarakat.
Inklusi sosial, sebut Bupati, adalah melibatkan semua pihak untuk mendorong setiap perpustakaan agar jangan dijadikan hanya sebatas tempat pajangan buku, melainkan sebagai sarana pembuka cakrawala pemikiran.
Sejalan dengan visi misi Bupati yang menginginkan membawa Tapsel lebih maju dengan masyarakatnya yang lebih cerdas. Dan hal itu dapat terwujud jika, pihak-pihak berkepentingan di dorong dalam menciptakan minat baca masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Ongku Muda Atas Sormin menjelaskan, tujuan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini untuk menghidupkan kembali dan membangun semangat literasi, demi menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui perpustakaan.
"Kemudian perlu diketahui bapak Bupati, bahwa Perpustakaan Nasional RI telah memberikan bantuan komputer dan buku ke Kabupaten Tapsel. Untuk tahap pertama yang telah diterima berupa bantuan buku sebanyak 350 judul 700 eksemplar kepada lima desa di empat kecamatan," katanya.
Adapun kelima desa di empat kecamatan yang menerima bantuan yakni, Desa Natambang Roncitan dan Aek Haminjon di Kecamatan Arse. Lalu, Desa Pargarutan Tonga di Kecamatan Angkola Timur dan Desa Sihopur di Kec. Angkola Selatan. Serta, Desa Janji Mauli di Kec. Angkola Muaratais. (baginda)
Comments