Cerita Pilu Pelajar di Sikka Jalan Kaki 5 Kilometer Selama 2 Jam ke Sekolah
Suluhsumatera - Ungkapan hati beberapa pelajar di Desa Gera, yang ditemui florespedia, Selasa (9/11) siang di ruas jalan Wolodolo-Wololangga, tepatnya di Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka sungguh sangat menggugah hati.
“Kami capek kaka, harus jalan kaki setiap hari 5 kilometer dari rumah ke sekolah selama 3 tahun ini, kami harus bangun pagi jam 5 dan bersiap-siap, kami harus jalan kaki selama 2 jam untuk bisa sampai di sekolah, kami capek, tapi kami harus menuntut ilmu jadi kami sabar saja,” ujar dua pelajar kelas IX SMP Negeri 2 Mego di Desa Gera, yang ditemui florespedia saat pulang sekolah.
Selain kedua pelajar itu, masih ada puluhan pelajar lainnya baik SMP maupun SD yang berjalan kaki menyusuri jalanan rabat yang sebagiannya rusak bahkan hancur. Mendaki dan menurun serta melewati hutan.
Seperti yang dikutip dari Kumparan.com, dua pelajar SMP Negeri 2 Mego yang ditemui itu tinggal di Kampung Wolokepo sedangkan sekolah mereka berada di Kampung Kisa, Desa Gera, Kecamatan Mego, yang berjarak kurang lebih 5 kilometer. Sedangkan bangunan SD berada di Kampung Ratenggoma, Desa Gera, Kecamatan Mego.
“Kami sudah jalan kaki mulai dari kami masih duduk di kelas 1, kami capek tapi karena mau menuntut ilmu, kami jalani saja,” tegas keduanya lagi.
Terkadang, apabila ada pengojek yang melintas dan kebetulan tidak ada muatan, para pelajar diberikan tumpangan secara gratis baik hendak ke sekolah maupun pulang dari sekolah.
Panasnya terik matahari siang itu, keringat yang keluar, mungkin juga mereka haus, atau lapar, tetapi tampak wajah mereka tetap bersemangat.
Selain dua pelajar itu, beberapa pelajar lainnya pun ditemui sedang berjalan kaki pulang dari sekolah. Mereka berjalan sambil bercerita dan sesekali terdengar gelak tawa. Mungkin ada cerita lucu, penghibur hati saat berjalan kaki.
Tampak pula beberapa pelajar SD yang pulang dengan berjalan kaki sambil bermain sepanjang jalan. Sepatu di buka lalu di tenteng, mungkin agar sepatu mereka tidak cepat rusak karena harus berjalan kaki setiap hari.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Gera, Edy Dore, yang ditemui media ini, Selasa (9/11) sore, mengatakan, kondisi itu sudah lama terjadi. Selain berjalan kaki, jaringan internet di sekolah mereka juga dipastikan tidak ada.
“Kami di sini, selain jalan, infrastruktur penunjang untuk sekolah seperti jaringan internet juga belum ada, jadi saat mereka harus ujian Online atau belajar secara daring itu mereka kesulitan,” ujar Edy Dore.
Comments