Warga AS Sudah Diminta Angkat Kaki, Ethiopia Diambang Perang Saudara
Suluhsumatera - Amerika Serikat (AS) memerintah warganya untuk segera meninggalkan Ethiopia. Instruksi itu datang seiring memburuknya keadaan di negara tersebut.
Pada Jumat (5/11/2021), sembilan kelompok telah menyatakan akan membentuk aliansi baru untuk menumbangkan pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed. Pasukan pemberontak bahkan mulai bergerak menuju ibu kota Addis Ababa.
Melihat pemerintahannya terancam, PM Abiy pada pekan ini mendeklarasikan situasi darurat. Dia memastikan, Ethiopia siap perang mempertahankan kedaulatan dari pemberontak.
Kondisi tersebut mengundang keprihatinan Kedutaan Besar AS di Addis Ababa. Mereka memperingatkan warganya bahwa situasi keamanan di Ethiopia sangat cair.
"Kami mendesak warga AS di Ethiopia segera meninggalkan negara ini," ujar Kedubes AS seperti dikutip dari AFP.
Sementara itu, KBRI Addis Ababa juga telah memastikan menjamin keselamatan WNI di Ethiopia. Ada 105 WNI yang menetap dan bekerja di Ethiopia.
"Intinya mengenai rencana, kami sudah memberikan imbauan ke warga Indonesia untuk waspadai pergerakan yang tidak perlu,” ucap Dubes RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur saat dihubungi kumparan, Kamis (4/11).
Konflik yang berujung pecahnya perang saudara ini bermula saat Abiy berkuasa pada 2018 lalu. Dia membentuk organisasi politik baru dan menendang TPLF dari koalisi pemerintah.
Pada 2020 Abiy memutuskan menunda pemilu akibat pandemi COVID-19. Perintah itu ditolak TPLF, mereka tetap menggelar pemilu regional di Tigray.
Pemerintahan federal geram karenanya. Mereka menyebut pemilihan di Tigray sebagai ilegal. Pada Oktober, pemerintah pusat memutuskan untuk menghentikan pendanaan ke Tigray.
Pemerintah Tigray memandang keputusan pemerintah federal sebagai “deklarasi perang.” Ketegangan memuncak ketika pasukan Tigray dituding menyerang pangkalan militer Ethiopia untuk mencuri persenjataan.
Comments