Tertimpa Longsoran Batu, Seorang Santri di Lebak Meninggal
JAKARTA
suluhsumatera : Longsoran bebatuan cadas di atas bukit di bangunan pondok pesantren di Rangkasbitung Timur, Lebak, menimpa seorang santri, sehingga santri tersebut meninggal dunia.
Longsornya bebatuan cadas itu setelah kawasan tersebut diguyur hujan, sejak Jumat (10/11) malam hingga, Sabtu dini hari pukul 01.30 WIB.
Namun, sekira pukul 02.00 WIB, terjadi longsoran bebatuan cadas di atas bukit setinggi 15 meter menimpa bangunan pondok pesantren.
Di mana bangunan pondok pesantrer tersebut terdapat seorang santri tertidur dan korban tertimpa bebatuan cadas cukup besar pada bagian dada serta pinggang.
Mendengar ada suara longsor itu sejumlah santri juga pengelola pondok pesantren melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban dan dilarikan ke RSUD Adjidamo Rangkasbitung, karena mengalami sesak ia pun meninggal dunia.
"Beruntung, longsoran itu hanya satu bangunan dan jika menimpa tiga bangunan dipastikan jumlah korban cukup banyak," kata Wahyu, 20 seorang teman korban saat ditemui di Pondok Pesantren Cipendeuy, Rangkasbitung Timur, Kab. Lebak, Banten, seperti dilansir dari laman Antara, Minggu (12/12/2021).
Emar, 35 isteri KH Basri pengelola pondok pesantren mengatakan, santri yang meninggal itu termasuk salah satu yang sudah lama belajar di pesantren tersebut.
Korban tinggal sudah tujuh tahun, namun tidak menyangka terkena musibah. Bangunan pondok pesantren miliknya itu kondisinya di atas tebing atau perbukitan cadas. Santri yang belajar di tempat itu tercatat 24 orang dan semuanya warga Kab. Lebak.
"Semoga almarhum diberikan tempat yang layak oleh Allah SWT dan keluarganya bersabar," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Agus Reza, mengingatkan masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan agar mewaspadai bencana longsor sehubungan curah hujan meningkat.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada aparatur desa atau kelurahan dan kecamatan agar waspada bencana alam menghadapi cuaca ekstrem," katanya. (*)
Comments