Video Duel 2 Pelajar MAN di Asahan Viral di Medsos
KISARAN
suluhsumatera : Video perkelahian dua siswa salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kab. Asahan, viral di media sosial Facebook.
Aksi kedua pelajar itu viral setelah video yang direkam rekan-rekan mereka yang sengaja menonton dan memanasi kedua pelaku untuk berkelahi, diunggah.
Kedua pelajar tersebut tarung bebas di Jalan Pabrik Benang, Kel. Sidomukti, Kec. Kota Kisaran Barat, Kab. Asahan.
Kepala MAN Asahan, Ramli, SPd saat dikonfirmasi, Senin (20/12/2021) mengaku, kedua pelajar yang berkelahi tersebut berinisial Al dan Fa.
Dikatakan, kejadian tersebut ditengarai ketersinggungan akibat saling bereng mata antara keduanya dan makian dari salah seorang pelaku yang mengakibatkan berakhir adu jotos.
"Kejadian memang di luar sekolah. Namun, mereka masih mengenakan atribut sekolah. Keduanya berkelahi akibat mata mereka saling melihat, dan salah satu memaki. Maka timbullah perkelahian setelah keduanya dipanas-panasi oleh tenan-teman mereka," ujar Kepsek.
Mirisnya, kata Ramli, yang berkelahi itu adalah seorang ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di MAN Asahan yang seharusnya menjadi panutan.
"Namun, kami sayangkan Ketua OSIS yang seharusnya bisa menjadi contoh dan dapat mengayomi rekan-rekannya, ini malah dia yang mencoreng sekolah," sebut Ramli.
Ramli juga mengaku, saat ini kedua siswa tersebut sudah dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
"Karena orang tuanya pertama menitipkan anaknya kepada kami di sini, namun tidak dapat dibina, kami kembalikan ke orang tuanya," katanya.
Namun begitupun, kata Ramli, tidak hanya Al dan Fa, delapan orang rekannya yang lain juga ikut dikeluarkan, karena ikut memprovokasi dan juga memviralkan.
"Untuk yang hanya melihat dan tidak ikut memanasi kami berikan buat surat pernyataan dan bila terlibat kembali akan kami keluarkan. Sedangkan yang berkelahi dan memanasi keduanya, kami keluarkan dari sekolah," jelas Ramli.
Tindakan terhadap sepuluh siswa tersebut, sambung Ramli, dilakukan dengan cara konferensi kasus, dimana orang tua semua siswa dipanggil untuk mendengarkan keterangan dari anak-anaknya.
Agar orang tuanya, tahu apa kesalahan anak-anaknya dan mengetahui alasan dikembalikan kepada orang tuanya.
"Biar jangan ada stigma negatif terhadap sekolahnya karena ia menanamkan kepada siswa sikap harus baik," paparnya.
"Kalau tidak kami keluarkan dari sekolah MAN ini, anak tersebut juga akan kasihan. Mereka akan tinggal kelas karena penilaian sikap sudah tidak lulus," ujar Ramli. (dri)
Comments