Disinyalir Ada Perdagangan Manusia 105 Pengungsi Rohingya, Polda Aceh Turun Tangan
Suluhsumatera - 105 Pengungsi Rohingya yang terdampar di laut Bireueun, kini sudah menempati Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Pemerintah kabupaten setempat meminta pada UNHCR agar para pencari suaka itu menjalani karantina selama 10 hari, selanjutnya mereka diharapkan bisa segera di bawa ke tempat penampungan permanen di Medan, Sumatera Utara.
Selama berada di BLK Lhokseumawe polisi memastikan pengamanan akan dilakukan dengan baik, untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan seperti kasus human trafficking yang sebelumnya pernah terjadi.
Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Ahmad Haydar, institusinya juga akan melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah pengungsi Rohingya yang baru tiba di Aceh itu memiliki hubungan dengan kasus sebelumnya.
“Tentu kita akan lakukan penyelidikan apakah di balik ini ada hubungannya dengan human trafickking,” katanya seperti yang dilansir Kumparan, Senin (3/12).
Berkaca pada kasus sebelumnya, menurut Ahmad Haydar, ada kelompok jaringan tertentu yang memanfaatkan momen kedatangan pengungsi Rohingya itu untuk selanjutnya dijadikan sebagai korban perdagangan manusia.
“Kita masih lakukan penyelidikan, karena di beberapa kejadian ada yang bermain di situ. Kalau ada kali ini, tentu ada sanksi yang akan diberikan,” ujarnya.
Diketahui, pengungsi Rohingya itu itu tiba di pelabuhan pada Kamis (30/12) sekitar pukul 23.53 WIB di tengah guyuran hujan deras, kapal yang mereka tumpangi dievakuasi oleh TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Perang-647 dari kawasan laut Bireuen.
Warga etnis Rohingya tersebut tiba di kawasan laut Bireuen pada Minggu (26/12) lalu, proses evakuasi tidak langsung dilakukan karena menyangkut persoalan izin. Namun, para pencari suaka itu tetap diberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan.
Comments