Omicron Melonjak di Jakrta, Anies Bilang Tingkat Keparahan Tidak Tinggi
JAKARTA
suluhsumatera : Kasus positif Omicron di DKI Jakarta, melonjak signifikan, namun tingkat keparahannya tidaklah tinggi.
"Saya ingin ingatkan pada semuanya bahwa memang jumlah kenaikan kasus Covid varian Omicron peningkatannya sangat signifikan. Di sisi lain, tingkat keparahannya tidak tinggi," ungkap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2022), seperti dilansir dari laman detikcom.
Meski begitu, Anies meminta agar warga tidak menganggap enteng infeksi virus Omicron. Menurutnya, Omicron di penderita komorbid tetap berpotensi fatal.
"Jadi walaupun secara umum gejalanya ringan, bahkan banyak yang tanpa gejala. Tapi jangan dianggap enteng karena bila di keluarga kita ada anggota keluarga yang senior dan memiliki komorbid maka dia berisiko," ucapnya.
Eks Mendikbud itu menyampaikan, mayoritas kasus berat Covid-19 berasal dari warga usia lanjut disertai komorbid. Sedangkan sebagiannya lagi berasal dari warga yang belum disuntik vaksin.
"Jadi saya menganjurkan kepada semua selain protokol kesehatan, cek apakah ada di antara orang tua kita yang belum divaksin. Tuntaskan vaksinasinya," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Evakuasi pasien Covid-19 di Jakarta naik sembilan kali lipat. Kenaikan ini terjadi gegara kasus Corona di DKI meningkat.
Peningkatan evakuasi pasien Covid-19 diungkap oleh Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Winarto. Dia menuturkan jumlah evakuasi pasien sepanjang Januari sebanyak 857 kegiatan.
"Jumlah evakuasi Covid bulan Januari 857 kegiatan. Desember Jumlah rujukan Covid-19 ada 73. Naik 8-9 kali lipat dibanding Desember," kata Winarto saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (6/2/2022).
Akhir-akhir ini, sebanyak 28 panggilan ambulans setiap hari diterima untuk melayani pasien bergejala ringan, sedang, hingga berat. Winarto menyebut layanan diprioritaskan bagi pasien yang bergejala berat.
"Gejala ringan dan OTG biasanya dibantu dengan Ambulans Puskesmas, namun kadang-kadang ambulans AGD tetap melayani yang ringan juga. Prioritas kami utamakan yang gejala sedang dan berat. Tapi kami fleksibel," paparnya. (*)
Comments