Serangkaian Ledakan Terjadi di Donbas Ukraina, Situasi Memburuk, Gencatan Senjata Dilanggar
Suluhsumatera - Serangkaian ledakan kembali terdengar dari pinggiran Kota Luhansk, Ukraina, tepat setelah Minggu (20/2/2022) tengah malam. Seorang koresponden Sputnik melaporkan dari kota tersebut, Senin (21/2/2022).
Tidak ada orang atau kendaraan di jalan-jalan Luhansk pada saat ledakan terdengar. Jam malam pun kini diberlakukan di kota itu.
Menurut laporan Sputnik, ada 66 pelanggaran gencatan senjata oleh tentara Ukraina yang tercatat di Republik Rakyat Luhansk (LPR)—yang memproklamasikan diri sebagai negara merdeka dari Ukraina—dalam 24 jam terakhir. Juru bicara milisi rakyat LPR, Ivan Filiponenko mengatakan, tiga warga sipil terluka akibat penembakan yang dilakukan pasukan Kiev.
“Satu (korban) di Desa Pryshyb dan dua lagi di (Kota) Znamyanka),” ungkap Filiponenko.
Pada Minggu malam, dia mengatakan situasi di Donbas memburuk secara substansial dalam beberapa jam terakhir. Pasukan Ukraina terus-menerus menembaki pemukiman LPR.
Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Helga Schmid, pada Minggu mengatakan di Twitter bahwa Misi Pemantauan Khusus (SMM) OSCE ke Ukraina "mencatat peningkatan penggunaan senjata berat yang dilarang oleh Perjanjian Minsk. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya dengan cepat laporan kerusakan dan korban.
Schmid pun menyerukan penarikan senjata berat dari jalur kontak Donbas. “(Aktivitas yang) mempertaruhkan nyawa warga sipil tidak dapat diterima,” ucapnya.
Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR), dua wilayah yang memproklamasikan diri sebagai negara merdeka dari Ukraina, beberapa hari sebelumnya juga melaporkan sejumlah penembakan yang terus berlanjut oleh pasukan Kiev di Donbas.
LPR dan DPR pun mengumumkan evakuasi warganya ke Wilayah Rostov, Rusia, pada Jumat (18/2/2022) di tengah kekhawatiran serangan oleh tentara Kiev.
Comments