Imbauan Bupati Labusel untuk Menangguhkan Penjualan Elpiji 3 Kg Terhadap Warga yang Belum Vaksin Dinilai Sudah Tepat
KOTAPINANG
suluhsumatera : Imbauan Bupati Kab. Labusel, H. Edimin terhadap pengusaha pangkalan untuk menangguhkan penjualan Elpiji 3 Kg terhadap warga yang belum disuntik vaksin Covid-19 dinilai sudah tepat.
Kekisruhan yang terjadi terkait permasalahan tersebut dinilai lebih kepada muatan politis.
"Nggak ada yang salah dalam kebijakan yang dilakukan Bupati tersebut, karena intinya untuk mensukseskan program pemerintah pusat, yakni vaksinasi Covid-19, agar status endemi dapat segera tercapai," ungkap Ketua Sapma IPK Kab. Labusel, Asep Munandar Shaleh kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).
Dikatakan, kebijakan yang lebih parah dan berdampak lebih luas sudah dilakukan pemerintah pusat maupun provinsi sepanjang pandemi Covid-19, seperti pelarangan beribadah berjamaah di masjid, membatasi aktifitas perekonomian yakni pasar, mall, dan lain-lain, menghentikan pembelajaran secara tatap muka, hingga pelarangan mudik.
"Bahkan untuk mendapatkan BLT, BST, dan bantuan lainnya harus sudah vaksin. Jadi apanya yang salah dengan kebijakan Pemkab Labusel tersebut?," paparnya.
Dikatakan, isu mengenai Imbauan Bupati tersebut disinyalir sengaja digiring oleh pihak-pihak tertentu, sehingga Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Anggota DPRD Sumut, bahkan Gubernur Sumut ikut bereaksi.
"Anehnya, Gubernur Sumut ikut bereaksi, sementara berbagai kebijakan yang dilakukannya selama pandemi ini juga sudah membuat masyarakat susah dan merugi. Apakah pelarangan mudik, pembatasan ibadah di masjid, dan sebagainya itu baik?," jelasnya.
Senada dengan itu, Pengurus PC GP Ansor Kab. Labusel, Hasbullah Ali mengatakab, sebagai pemerintahan atasan, Gubernur semestinya bersikap bijak berkoordinasi dengan Bupati Labusel terkait permasalahan tersebut, bukan cuap-cuap di media massa.
"Jangan Gubernur turut memancing di air keruh, sehingga dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik di Labusel. Cara tidak biasa harus ditempuh untuk menghadapi Covid-19, karena memang ini situasi yang tidak biasa," katanya.
Diutarakan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengajak masyarakat secara sukarela divaksin, mulai dari sosialisasi, mendatangi rumah ke rumah, memberikan hadiah, operasi yustisi, memberikan bantuan, namun hasilnya belum juga maksimal.
Menurutnya, situasi saat ini semakin disulitkan, karena banyaknya informasi hoaks berseliweran di media sosial terkait vaksin.
"Pemerintah, kepolisian, TNI, dan pihak terkait lainnya sudah lelah untuk memaksimalkan vaksinasi, bahkan anak SD pun sudah divaksin. Jangan membuat semangat luntur untuk mensukseskan vaksinasi ini," pungkasnya. (*)
Comments