Postingan Profesor UGM Heboh Diduga Hina Insiden Pengeroyokan Ada Armando
Suluhsumatera - Seorang profesor Universitas Gadjah Mada (UGM), Karna Wijaya, tengah ramai jadi pembahasan publik di media sosial. Guru Besar FMIPA UGM itu diduga telah menghina insiden pengeroyokan yang dialami dosen Universitas Indonesia Ade Armando.
Ade diketahui tak hanya dikeroyok tapi juga ditelanjangi dalam demo 11 April lalu itu.
Unggahan yang diduga menghina Ade Armando itu ditulis Karna Wijaya di Facebooknya. Kemudian oleh politikus PSI Guntur Romli dkk unggahan Karna itu di-screenshot dan ramai jadi pembahasan di Twitter.
"GARA-GARA PARA LAMBE TURAH, jadi gaduh di mana-mana dan berakhir setengah bugil ditelanjangi massa," tulis salah satu postingan Karna.
"Yang nemu celananya jangan lupa dikembalikan ya, mau dipakai ngajar," tulis postingan lain dari Karna seperti yang dikutip dari Kumparan.
Guntur Romli yang juga merupakan sahabat Ade Armando men-tag akun UGM saat mengunggah tangkapan layar postingan Karna.
"Halo Universitas Gadjah Mada mohon konfirmasi, apa benar dia salah seorang dosen anda!? Bahaya sekali kalau dosen bahasanya ancaman dan kekerasan ini. Dosen bangs** ini tidak layak mengajar mahasiswa‼️" tulis Guntur Romli di Facebook.
Terkait hal ini, Kabag Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo, angkat bicara. Dia mengatakan bahwa kampus akan menindaklanjuti apakah ada pelanggaran etika dalam kasus tersebut.
"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika," kata Dina dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/4).
Di sisi lain Dina mengingatkan bahwa kampus senantiasa berpesan agar warga UGM untuk senantiasa menjaga perilakunya. Baik menjunjung tinggi etika hingga dalam bermedia sosial.
"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial," katanya.
Terkait kegaduhan ini, pihak UGM juga menyampaikan permohonan maafnya.
"Demikian sekilas tanggapan atas hal itu. Mohon maaf sekali dan mohon bersabar, sementara sampai saat ini baru itu yang bisa kita sampaikan," pungkasnya.
Comments