Dituduh Lecehkan Alquran, Model Busana Ditangkap Taliban
Suluhsumatera - Taliban menangkap seorang model terkenal Afghanistan dan tiga rekannya. Pasalnya, mereka berempat dinilai tidak menghormati Islam dan kitab suci umat Islam, Alquran.
Seperti yang dikutip iNews, Ajmal Haqiqi yang merupakan model busana, bintang video klip YouTube ditangkap oleh pemerintah Taliban.
Menurut video yang diposting di Twitter oleh Badan Intelijen Taliban pada Selasa (7/6/2022). Afghanistan, Haqiqi tampak diborgol.
Dia ditangkap lantaran terekam kamera menertawakan ayat suci Alquran yang dibacakan rekannya. Dalam satu video yang beredar luas dan kontroversial, Haqiqi tertawa ketika rekannya Ghulam Sakhi yang memiliki gangguan bicara membacakan ayat-ayat Alquran dalam bahasa Arab dengan suara lucu.
Setelah penangkapan, Taliban merilis video Haqiqi dan rekan-rekannya, terlihat berdiri dengan seragam penjara berwarna coklat muda. Mereka juga tampak meminta maaf kepada pemerintah Taliban dan ulama.
Video itu disertai dengan tweet dalam bahasa Dari, yang mengatakan 'Tidak ada yang diizinkan untuk menghina ayat-ayat Alquran atau ucapan Nabi Muhammad.
Pada Rabu (8/6/2022), Amnesty International merilis sebuah pernyataan yang mendesak Taliban untuk segera dan tanpa syarat membebaskan Haqiqi dan rekan-rekannya.
Amnesty telah mendokumentasikan beberapa penahanan sewenang-wenang oleh Taliban di Afghanistan. Menurut mereka, penangkapan sering disertai dengan pernyataan paksa dalam upaya untuk meredam perbedaan pendapat di negara itu.
Juru kampanye Amnesty di Asia Selatan, Samira Hamidi mengecam penangkapan tersebut. Dia mengatakan, dengan menahan Haqiqi dan rekan-rekannya dan memaksa mereka untuk meminta maaf, Taliban telah melakukan serangan terang-terangan terhadap hak kebebasan berekspresi.
Pernyataannya juga mengutuk penyensoran berkelanjutan Taliban terhadap mereka yang ingin bebas mengekspresikan ide-ide mereka.
Di Kabul, para pejabat Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar. Keluarga model yang ditangkap juga tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Hingga saat ini belum diketahui pasti tindakan apa yang dihadapi model dan rekan-rekannya di bawah peradilan yang dijalankan Taliban.
Sejak mereka merebut kekuasaan Agustus lalu di Afghanistan, Taliban telah memberlakukan tindakan tegas dan dekrit sesuai dengan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam. Salah satunya membatasi hak-hak perempuan dan minoritas.
Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa kelompok Islam radikal itu akan memerintah seperti yang dilakukan terakhir kali Taliban memegang kekuasaan di Afghanistan, pada akhir 1990-an. Taliban menganggap kritik dan apa pun yang dianggap tidak menghormati Islam sebagai kejahatan yang dapat dihukum.
Comments