Pria Tunanetra Berangkat Haji, Tak Pernah Putus Asa di Tengah Keterbatasan
Suluhsumatera - Kondisi fisik yang tidak sempurna, tak mematahkan semangat Amin Jakfar untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima. Pria asal Kabupaten Pamekasan yang tergabung dalam kloter 23 ini tak patah arang dalam menunaikan ibadah haji meski memiliki keterbatasan dalam penglihatannya.
Pria yang menyandang tunanetra sejak lahir ini tetap optimis dapat melaksanakan ibadah haji dengan maksimal.
"Saya pasrahkan semua kepada Allah SWT, sebaik-baik penjaga. Saya optimis dengan niat yang kuat untuk berhaji, dapat melaksanakan semua rukun ibadah haji," tuturnya seperti yang dilansir Kumparan, Minggu (19/6) malam.
Amin mengaku sudah fasih melafalkan setiap doa dan ayat suci Al-Qur'an. HP sangat membantu Amin belajar doa-doa dan menambah keilmuan tentang haji.
"Saya biasa cari di HP lewat suara. Bismillah semua proses haji yang akan saya ikuti dapat berjalan dengan baik bersama adik saya," tukasnya.
Amin menjelaskan jika sehari-sehari di rumah dia membantu ibunya yang pensiunan guru.
"Sebagai seorang wanita yang sudah melahirkan saya, ibu sangat prihatin dan khawatir dengan keadaan saya yang tunanetra ini. Karena itu beliau mengarahkan saya sehari-hari hanya membantu pekerjaan rumah yang ringan-ringan saja," jelas Amin.
Pada musim haji tahun ini, Amin berangkat ditemani adik perempuannya.
"Alhamdulillah, ibu mendaftarkan kami bertiga, ibu, saya dan adik untuk berangkat haji pada 2011. Tapi tahun ini terpaksa ibu tidak bisa berangkat bersama-sama karena beliau sudah berusia 66 tahun. Sejujurnya kami sedih tapi ibu mendorong kami untuk tetap berangkat tahun ini karena kami tak tahu apa yang terjadi tahun depan," tuturnya.
Amin mengaku jika paling jauh selama ini dia pergi ke Jember bersama sahabat-sahabat tunanetranya.
"Saya hampir tidak pernah pergi ke luar kota. Paling jauh saya pergi ke Jember. Itupun cuma sekali. Sehari-hari saya mainnya ya ke tetangga dekat rumah," ceritanya.
Di usianya yang sudah memasuki 42 tahun ini, tak lupa ia akan panjatkan doa di tempat mustajabah di Tanah Suci agar bisa memperoleh pendamping hidup yang dapat menerima kondisinya apa adanya.
Amin akan terbang ke Tanah Suci pada Senin (20/6) pagi ini bersama kloter 23.
Comments