Proyek Pengamanan Banjir Disoal, Mahasiswa Desak Kepala BPBD Madina Beri Penjelasan
PANYABUNGAN
suluhsumatera : Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Aktivis Mahasiswa (BAM) mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina).
Mereka mempersoalkan proyek pengamanan banjir di Kec. Panyabungan Timur.
“Kami ingin mempertanyakan kepada Kepala BPBD Madina apa sikap yang diambil. Ini sangat merugikan masyarakat. Bukan hanya tentang pengerjaan dek saja, tapi tanah timbun yang digunakan, kami dengar berasal dari galian C yang tak berizin,” ucap Abdul Malik Lubis, koordinator aksi, saat berorasi, Jumat (22/7/2022).
Mahasiswa ini menggelar aksi karena pengerjaan proyek tersebut diduga terbengkalai dan mendesak Kepala BPBD Madina, Edi Sahlan, untuk memberikan penjelasannya.
“Saya sebenarnya tidak terlalu paham akan pekerjaan itu. Saya baru dilantik jadi Kepala BPBD Februari 2022. Secara moral saya akui saya bertanggungjawab atas perkerjaan itu. Hanya saja, untuk tekhnisnya coba kita koordinasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmennya (PPK),” kata Edi kepada mahasiswa.
Edi juga mengatakan, Senin 25 Juli, akan memanggil PPK proyek tersebut bersama PT. HSG. Pemanggilan ini untuk melakukan mediasi prihal pekerjaan dan adendum pekerjaan.
“Pekerjaan ini kan sudah diperpanjang hingga September 2022. Masih ada sisa pembayaran mereka sekitar delapan persen lagi. Jadi Senin depan kita akan koordinasikan dan lakukan mediasi,” jelasnya.
Namun sikap Kepala BPBD Madina ini dianggap acuh tak acuh oleh Pengamat Anggaran, Elfanda Nanda terhadap kegiatan di instansinya.
“Sebagai Kepala Badan sikap seperti itu tidak perlu ditunjukkan ke publik. Bagaimanapun, Ia harus mengenal semua kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya dua atau tiga tahun terakhir,” jelas Elfanda.
Disebutkan, proyek Rehabilitasi Bangunan Pengaman Banjir ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2020, sebesar Rp11.114.150.000. Dan pengerjaannya di Tahun 2021, oleh PT. THG. (ir)
Comments