PKB akan Fasilitasi Pemulangan Seorang PMI yang Disekap Majikan di Malaysia
DELI SERDANG
suluhsumatera : Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Deli Serdang akan memfasilitasi pemulangan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga disiksa majikan di Malaysia.
Korban bernama Rusni, 49 warga Dusun I, Desa Lidah Tanah, Kec. Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumut.
“Kami akan terus memonitor dan mengawal kasus ini dan berkoordinasi dengan otoritas setempat,” kata Ketua PKB Deli Serdang, H. Said Hadi, Senin (5/9/2022).
Kata dia, sebelumnya mendapat laporan tentang Rusni dari pengurus PKB Ranting Tanjung Baru, Haris Jafar dan anak Rusni sendiri.
Lalu, mereka menerukan informasi ini kepada Wakil Ketua DPW PKB Sumut, Abdul Muin Pulungan yang kemudian sangat intens dengan masalah ini.
Disamping itu pula, Dita Indah Sari, Ketua DPP PKB hadir dalam suatu acara PKB di Sumut, lalu masalah ini disampaikan juga. Atas peran beliau, kasus ini langsung dilaporkan ke KBRI dan Atase di Kuala Lumpur.
Alhasil, majikan Rusni sudah ditangkap Polis Diraja Malaysia (PDRM) dengan tuduhan melakukan tindak pidana mempekerjakan Rusni secara ilegal (tanpa izin kerja).
Rusni juga sudah dimintai keterangan dan akan ditempatkan di rumah perlindungan di Kelantan, sampai penyelesaian kasus majikannya dan tuntutan haknya selama bekerja dari majikan tersebut, setelah selesai baru akan dipulangkan ke Indonesia.
“Alhamdulilah, 10 hari kelar, tepatnya 2 September 2022 kemarin, dengan menempuh beberapa saat dalam perjalanan, pihak KBRI dan Polisi Diraja Malaysia (DPRM) mengawal langsung proses penjemputan ibu Rusni ke Kelantan,” tambah Said Hadi, seraya menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah menyelamatkan Rusni dari penderitaannya di rumah majikannya di Kelantan.
“Alhamdulillah jugalah, kita bisa bermanfaat bagi masyarakat. Inilah bukti PKB siap berada dibarisan terdepan membela kepentingan rakyat,” sambung Said Hadi didampingi Sekretaris, H. Rakhmadsyah.
Informasi yang dihimpun dari anak korban, Ade Wardana, ibunya berangkat ke Malaysia, pada 11 Desember 2018.
Sejak itu, komunikasi kepada ibunnya praktis terputus. Entah apa penyebabnya, yang jelas, baru pada tiga bulan pertama itulah Rusni berhasil dihubungi. Setelah itu, seperti raib ditelan bumi.
“Setelah itu, kami pun tidak tahu keberadaan dan nasib ibu kami, terakhir 20 Juli 2021 baru bisa dihubungi,” pungkasnya. (hrp)
Comments