Kisah Pemulung di TPA Labusel, Mencari Uang dari Sampah
KOTAPINANG
suluhsumatera : Bau busuk sampah, cuaca yang berubah-ubah, terik matahari dan hujan tak menyurutkan niat tiga orang ibu mengumpulkan barang bekas dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kab. Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumut.
Ketiga ibu adalah Sofiana, Rina Pasaribu, dan Nur Aminah Siregar, masing-masing warga Dusun Asam Jawa, Kec. Torgamba, Labusel.
Sofiana awal membuka cerita kepada wartawan. Ia mengaku sudah lima tahun mengais rezeki dari mengumpulkan barang bekas.
Barang bekas yang dikumpul untuk menghasilkan uang, yaitu kantong plastik, besi bekas, dan lainnya.
Proses pengumpulan barang bekas tersebut mereka lakukan ketika sampah yang baru dibongkar dari truk sampah milik Pemkab Labusel.
Dalam sehari Sofiana berhasil mengumpulkan puluhan kilogram barang bekas untuk dijual, dengan penghasil Rp50 ribu perhari.
“Penghasilan sehari-hari nggak tentu, kadang dapat lumayan tapi rata-rata Rp50 ribu bang,” ungkap Sofiana saat ditanya wartawan, Senin (27/2/2023).
Sofiana dan dua temannya memiliki tanggungan anak untuk disekolahkan, Sofiana memiliki tiga anak, anak pertama kelas 4 SD, kedua 1 SD dan 1 lagi masih Balita.
Semua pekerjaan harus dilakukan Sofiana demi menyambung hidup dan membantu suami menyekolahkan anak.
“Semua dikerjakan bang, yang penting halal,” sebutnya.
Hal yang sama disampaikan Rina Pasaribu yang memiliki lima anak, anak pertama dibangku SMA, kedua SMP, dan ketiga dan keempat SD, serta terakhir masih Balita. Ia mengaku tidak memiliki pekerjaan lain.
“Alhamdulillah anak sekolah semua dari hasil ini, inilah yang bisa dikerjakan,” ucapnya.
Senada juga dengan Nur Aminah Siregar, penghasilan Rp50 ribu per hari bisa menghidupkan keluarga dan dua anaknya yang masih sekolah.
Wartawan juga bertanya tentang bantuan yang mereka dapat dari pemerintah, ketiganya serentak menjawab tidak pernah mendapatkannya, padahal administrasi kependudukan ketiganya lengkap.
“KTP, KK lengkap, tapi kami tak pernah dapat bantuan, pernah sekali dapat bantuan bedah rumah, itupun sebagian uang kami yang keluar, PKH, Bansos dan bantuan uang tunai dari pemerintah tak ada,” kata mereka.
Ketiganya berharap pemerintah memperhatikan mereka.
“Nggak banyak-banyak kami minta, pinomatlah bantuan beras itu segoni udah mantap itu,” harap mereka.
Senin (27/02/2023), wartawan suluhsumatera mengunjungi TPA untuk melihat jalan yang sempat diprotes warga yang rusak akibat aktifitas pembuangan sampah.
Amatan wartawan di lokasi tersebut, sampah yang bertumpuk-tumpuk memakan badan jalan, sehingga jalan dipersempit akibat tumpukan sampah.
Bupati Labusel, H. Edimin bersama beberapa Kepala Dinas juga telah berkunjung ke lokasi untuk melihat kondisi jalan yang diprotes warga. (vinsa)
Comments