Walhi dan SHI Sumut Hadiri Pesta Panen dari Komunitas Hatabosi Pemenang Kalpataru Tahun 2020
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Pesta Gotilon merupakan pesta panen yang telah dibudayakan dan dilestarikan oleh leluhur masyarakat Komunitas Hatabosi hingga generasi sekarang.
Pesta Gotilon merupakan pertunjukan rasa syukur atas panen yang baik dari hasil bumi, yang diperoleh masyarakat dari ke empat kampung yakni Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Siranap, Kec.Marancar, Kab. Tapanulu Selatan (Tapsel).
“Pesta Gotilon atau Pesta Panen adalah acara pertunjukan rasa sukur atas panen yang diperoleh setiap tahun dari hasil bumi. Bagi kami, masyarakat ke empat kampung (Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Siranap) harus terus menunjukkan rasa sukur atas hasil bumi yang kami peroleh setiap tahunnya. Pertunjukan pesta gotilon ini dipertontonkan kehalayak ramai atau publik, khususnya generasi muda agar kedepan mereka juga dapat melakukan hal yang sama, dan terus bersukur atas apa yang di peroleh dari hasil bumi,” ungkap Erwin Pasaribu, Ketua Hatabosi, Sabtu (24/06/2023) lalu.
Disamping memberikan pembelajaran rasa syukur bagi generasi muda di Komunitas Hatabosi, Pesta Gotilon juga merupakan perosesi merawat hubungan kerukunan beragama dari ke empat masyarakat Kampung Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Siranap.
Sementara, Direktur Walhi Sumatera Utara menyampaikan terima kasih atas undangan oleh Komunitas Hatabosi.
“Kita sangat berterima kasih kepada masyarakat Komunitas Hatabosi atas undangan yang disampaikan kepada Walhi Sumatera Utara, SHI Sumut, dan Forum Kader Konservasi Alam, serta Civil Society Sumatera Utara. Kami sangat banyak belajar dari tradisini dan kearifan lokal yang sudah dipertahankan sejak ratusan tahun, bahkan kami sebagai pengiat dan pemerhati lingkungan sangat salut kepada masyarakat Komunitas Hatabosi, dimana dengan pengelolaan sumber daya alam dan penjagaan sumber air masyarakat dari ke empat kampung dapat bersatu dan rukun dalam beragama. Semoga desa-desa lain mencontoh dan menerapkan kearifan lokal ini, dan izinkan kami dari Walhi Sumatera Utara dan SHI nantinya berencana membuat buku tentang kearifan lokal masyarakat Komunitas Hatabosi ini,” imbuh Riyan Purba, selaku Direktur Walhi Sumatera Utara, Minggu (02/07/2023).
Diketahui, tahun 2020 Komunitas Hatabosi merupakan pemenang Kalpataru dari Pemerintah Republik Indonesia.
Berbagai pihak banyak berperan aktif, termasuk Pemerintah Daerah Tapanuli Selatan, khususnya SHI Sumatera Utara beserta JAMM (Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal) merupakan lembaga yang banyak berperan aktif dan menginisiasi dalam kemenangan Kalpataru Komunitas Hatabosi tahun 2020.
“Kita sangat mengapresiasi kemenangan Komunitas Hatabosi sebagai pemenang Kalpataru Tahun 2020 yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Namun kebanggaan yang pernah diraih ini harus terus dirawat dan dipertahankan, Komunitas Hatabosi tidak boleh larut atas kemenangan tersebut, harus ada inovosi baru yang harus dilakukan lagi, salah satunya membangun Sopo atau Bagas, atau Rumah Galeri yang menjadi tempat pusat informasi terkait soal segala aktifitas Komunitas Hatabosi. Rumah Galeri ini nantinya dapat memberi pelajaran atau edukasi bagai semua orang (publik) khususnya generasi muda atas local wisdom yang telah turun temurun dipertahanlan oleh nenek moyang Komunitas Hatabosi. Tentu, untuk mewujudkan Rumah Galeri Komunitas Hatabosi ini harus melibatkan semua pihak, dibantu dengan rasa gotong royong masyarakat Komunitas Hatabosi, kalau tidak ini hanyalah akan menjadi sebuah mimpi,” ucap Hendra Hasibuan selaku Ketua SHI Sumatera Utara yang juga Koordinator Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal. (baginda)
Comments