Banjir Genangi Ruas Jalinsum di Labusel
TORGAMBA
suluhsumatera : Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kab. Labusel, akibat meluapnya Sungai Barumun, kian parah, Jumat (29/12/2023).
Tidak hanya menggenangi pemukiman dan kebun-kebun milik masyarakat, sejumlah titik ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) jurusan Medan-Pekanbaru di Kec. Torgamba, Kab. Labusel, pun kini terendam banjir. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas terhambat.
Pengamatan wartawan, sedikitnya terdapat tujuh titik ruas Jalinsum yang tergenang banjir. Sebabyak tiga titik terdapat di kawasan Dusun Teluk Pinang dan empat titik lainnya di Dusun Kampung Beringin.
Air hampir setinggi lutut orang dewasa tampak mengalir deras di badan jalan, dengan panjang genangan rata-rata 15-50 meter.
Pengendara yang lewat terpaksa ekstra hati-hati untuk memilih badan jalan, agar tidak terperosok ke genangan yang dalam.
Sementara itu, tingginya debit air pun membuat genangan di pemukiman masyarakat semakin parah.
Banjir sebelumnya hanya menggenangi bagian bawah rumah-rumah warga yang umumnya berbentuk panggung, namun sekarang sudah merendam hampir setengah bagian rumah.
Kondisi itu seperti terpantau di kawasan Jalan Labuhan Lama dan Jalan Labuhan Baru di Kel. Kotapinang, serta Dusun Paya Bomban di Desa Pasir Tuntung. Warga terpaksa mengungsi ke masjid dan rumah tetangga mereka yang tidak terdampak banjir.
“Dalam seminggu ini air terus naik. Semalam belum sampai ke badan jalan, tapi karena hujan terus turun, banjir semakin besar. Pas menjelang Subuh tadi, air sudah menyeberang Jalinsum,” kata Muhammad, 39 warga Dusun Teluk Pinang kepada wartawan.
Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Labusel, Ismail Sawito yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan data pasti jumlah masyarakat terdampak banjir. Meski demikian kata dia, upaya tanggap darurat sudah dilakukan di sejumlah daerah.
Beberapa tindakan tersebut lanjut dia, yakni dengan menyiagakan perahu karet di titik-titik rawan, seperti di Desa Rasau, Kec. Torgamba dan Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang.
Mereka juga sudah mendirikan tenda-tenda dapur umum dan pos kesehatan di lokasi-lokasi banjir.
Sementara itu, akibat derasnya arus sungai yang meluap menyebabkan turunnya struktur badan jalan di atas oprit (abudment) jembatan lama Sungai Barumun.
Mengantisipasi jembatan runtuh, Polres Labusel bersama Dinas Perhubungan Pemkab Labusel menutup akses ke jembatan lama tersebut.
Penutupan akses dilakukan dengan memasang garis polisi di jembatan yang biasanya digunakan kendaraan yang datang dari arah Medan menuju Pekanbaru tersebut.
Seluruh kendaraan kemudian dialihkan ke jembatan baru yang selama ini lajurnya satu arah dari Pekanbaru menuju Medan.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Labusel, Ahmad Syukri yang dikonfirmasi mengatakan, jembatan lama tersebut terpaksa ditutup untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.
Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan menyusul laporan dari Dinas PUTR Pemkab Labusel, tentang adanya keretakan pada bagian abudment jembatan.
“Untuk sementara jembatan baru menjadi dua arah. Di lokasi sudah dipasang garis polisi, agar kendaraan tidak melintas,” katanya. (*/sya)
Comments