FPK Labusel Gelar FGD Bersama Perwakilan Etnis
KOTAPINANG
suluhsumatera : Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kab. Labusel menggelar Forum Grup Diskusi bersama perwakilan seluruh etnis yang ada di Kab. Labusel di Aula Kantor Bupati, Rabu (15/5/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh pengurus FPK dan 10 orang perwakilan etnis serta bersama dengan Pemkab yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Labuhanbatu Selatan.
Ketua FPK Kab. Labusel, Faisal Nurdin R. E. Nasution, SH yang menjadi narasumber menyampaikan, semoga kegiatan ini memberi dampak yang positif dalam pembauran seluruh etnis yang ada di Kab. Labusel.
Selain itu kata dia, juga diharapkan dapat menampung aspirasi semua kalangan untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan yang melibatkan etnis yang ada.
“Sehingga tujuan untuk pembauran kebangsaan ini dapat tercapai,” katanya.
Sekretaris Daerah Pemkab Labusel, Hery Wahyudi M yang juga menjadi narasumber dalam FGD tersebut menyampaikan, perlunya pendataan etnis yang ada dalam daerah sebagai database.
Selain itu kata dia, pentingnya peningkatan literatur sejarah dan adat istiadat dalam melestarikan budaya asli daerah.
“Diadakannya muatan lokal untuk para pelajar yang mengandung peningkatan SDM dalam hal kebudayaan. Mengupayakan pendanaan tambahan untuk pagelaran seni saat HUT Labuhanbatu Selatan,” katanya.
Beberapa masukan pun disampaikan oleh perwakilan etnis pada diskusi tersebut. Perwakilan Mandailing menyampaikan, pembudayaan etnis agar ditampung kembali pada acara resmi pemerintah daerah, seperti saat HUT kabupaten.
Kemudian perwakilan Etnis Nias menyampaikan, agar FPK dapat membangun hubungan komunikasi intens dengan perkumpulan etnis-etnis yang ada. Serta dilibatkannya kembali Etnis Nias dan lain-lain untuk pameran kebudayaan setiap HUT Pemkab.
Perwakilan Melayu juga menyampaikan agar FPK mampu menjangkau dan menyentuh masyarakat adat hingga tingkat desa. Demikian halnya perwakilan Etnis Karo meminta agar FPK mampu menjadi penghubung etnis-etnis dengan pemerintah daerah untuk dapat terlibat memberikan masukan dalam pembangunan daerah.
Sedangkan perwakilan Etnis Jawa menyampaikan pentingnya setiap etnis-etnis yang eksis di Labuhanbatu Selatan untuk membentuk suatu paguyuban.
Lalu perwakilan Etnis Batak menyampaikan, perlunya suatu rumah kebudayaan yang dapat dibangun untuk kebutuhan pagelaran seni di daerah, dimana rumah tersebut menjadi milik seluruh etnis yang ingin melakukan kegiatan, sehingga dapat berdampak meningkatkan kebudayaan di Labuhanbatu Selatan.
Disi lain perwakilan Etnis Tionghoa menyampaikan, agar FPK mampu mengambil peran yang jelas dan aktif untuk memelihara keberagaman etnis. Jangan lagi bertindak pasif. (*/sya)
Comments