Diguyur Hujan Deras, Salat Ied di Labusel Tetap Khidmat
KOTAPINANG
suluhsumatera : Hujan deras mewarnai pelaksanaan Salat Idul Adha 1445 H (Salat Ied) di Lapangan SBBK Kotapinang, Senin (17/6/2024) pagi.
Pengamatan wartawan, pelaksanaan Salat Ied dimulai, sekira pukil 07.18 WIB, saat itu hujan gerimis mulai turun.
Meski demikian, ribuan jamaah memilih tetap bertahan untuk mengikuti salat sunnah muakkad dua rakaat yang diimami Ustad. Idris Sitorus, SPdI.
Selain masyarakat dari berbagai desa dan kelurahan di Kec. Kotapinang, tampak pada barisan jamaah, Bupati Labusel H. Edimin, Wakil Bupati H. Ahmad Fadly Tanjung, Anggota DPRD Sumut M. Gandhi Faisal Siregar, pimpinan OPD, dan lainnya. Salat Ied pun dapat dilaksanakn dengan khusyuk hingga selesai.
Saat memasuki kotbah pertama, hujan pun turun semakin deras, sehingga sebagian jamaah meninggalkan saf dan berteduh ke Gedung SBBK.
Sementara beberapa jamaah tampak masih bertahan menggunakan alas sajadah sebagai payung.
Dalam guyuran hujan, Wakil Bupati, Ustad H. Ahmad Fadly Tanjung kemudian naik ke mimbar dan membawakan kotbah Idul Adha.
Ia menyampaikan tausiah tentang makna Idul Adha dan kurban, sebagai bentuk keiklasan dan ketakwaan kepada Allah.
Sementara itu, Bupati Labusel, H. Edimin sebelum pelaksanaan Saat Ied mengatakan, Hari Raya Idul Adha dikenal sebagai hari berqurban, memiliki makna dan filosofi yang dalam bagi umat Muslim.
Perayaan ini kata dia, mengajarkan nilai-nilai seperti pengorbanan, ketaatan, keimanan, dan berbagi.
Disebutkan, kurban merujuk pada kisah Nabi Ismail yang siap untuk dikorbankan ayahnya, Nabi Ibrahim sebagai tanda kesetiaan dan ketaatan kepada Allah.
Namun, dalam ujian tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai korban pengganti.
“Dalam hal ini, Idul Adha mengajarkan makna pengorbanan dan ketundukan yang penuh kepada kehendak Allah,” pungkasnya. (*/sya)
Comments