Warga Resah, Truk Muatan Sawit Dilarang Melintas di Perkebunan PT. ABM
KAMPUNGRAKYAT
suluhsumatera : Sejumlah masyarakat petani kelapa sawit yang berada di sekitar Kec. Kampungrakyat (seberang Sungai Barumun), Kab. Labusel, tepatnya di Desa Teluk Panji mengeluh atas tindakan PT. Abdi Budi Mulia (ABM) yang terkesan semena-mena.
Lantaran perusahaan tidak memperbolehkan masyarakat yang mengangkut hasil perkebunan sawit melintas di wilayah kebun tersebut.
“Sudah empat bulan ini selalu bermasalah dengan ABM, karena truk sawit kami tidak boleh melewati palang kebun mereka,” sebut Sunardi, salah satu warga ketika ditemui wartawan suluhsumatera.
Menurut warga, pelarangan tersebut disebabkan petani menjual TBS kelapa sawitnya ke tempat lain.
Sementara warga memilih menjual TBS lelapa sawit dari kebun mereka ke penampung yang membeli dengan harga lebih tinggi.
“Kami jual ke ABM kalau harganya main (harga tinggi, red), ini harganya gak main, kalau jual diluar harga lumayan, jadi kami jual keluar lah bang, lumayan kan, itulah yang membuat ABM nggak bolehkan kami lewat,” ucapnya.
Dicontohkan, untuk harga, pada Rabu (13/11/2024), PKS PT. ABM menampung TBS dengan harga Rp.2.950 per kilogram, sedangkan di tempat lain harganya lebih tinggi hingga selisih Rp100 per kilogram.
“Kalau hari ini harga lumayan lah bang, tapi minggu-minggu kemarin jauh kali harganya dibanding jual keluar,” sebutnya lagi.
Sunardi menuturkan, kalau jalan yang dilintasi warga di PT. ABM merupakan akses utama masyarakat untuk membawa hasil perkebunan sawit mereka.
“Tiap hari rata-rata tujuh truk yang melintas bang. Ratusan ton sawit kalau dihitung-hitung. Kami berharap dibebaskanlah keluar masuk, kalaupun tidak stabilkan lah harga,” harap warga.
Akibat kejadian ini beberapa kali warga sempat melakukan aksi protes dengan menghalangkan truk sawit mereka tepat ditengah jalan PT ABM.
Beberapa kali juga warga sempat berbicara dengan pihak perkebunan, namun tidak pernah menghasilkan kesepakatan yang pasti.
Sementara itu, pihak PT. ABM ketika dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut enggan menjawab pertanyaan wartawan. Wartawan juga sudah berupaya untuk datang ke perkebunan namun tidak diperbolehkan pihak perkebunan. (Kevin)
Comments