Sikapi Aksi Unjuk Rasa, 98 Resolution Network Sampaikan 10 Pandangan
JAKARTA
suluhsumatera : Menyikapi terjadinya unjuk rasa, baru-baru ini, bahkan sempat menelan korban jiwa.
Komunitas 98 Resolution Network, terdiri dari eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 dan alumni eksponen Kelompok Cipayung, menyampaikan 10 pandangan terkait hal tersebut.
Hal ini disampaikan Akhmad Gojali Harahap mewakili 98 Resolution Network, pada siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (30/8/2025).
Adapun 10 pandangan tersebut, yakni menyatakan turut berduka cita yang amat sangat dalam atas wafatnya
pengendara ojek online, almarhum Affan Kurniawan. Menurut pandangannya,
almarhum Affan Kurniawan adalah martir pejuang ekonomi rakyat.
Kedua, sangat prihatin atas terjadi bentrokan antar pengunjuk rasa dengan pihak aparat keamanan yang mengakibatkan jatuhnya korban, baik di pihak pengunjuk rasa maupun di pihak keamanan.
“Kami harapkan unjuk rasa dengan cara kekerasan dapat kita akhiri karena kita sesama anak bangsa,” paparnya.
Ketiga, mengapresiasi sikap Presiden Prabowo yang menyatakan akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa, pada 25-28 Agustus 2025.
Keempat, yakin Presiden Prabowo adalah Presiden yang berdiri bersama para pengendara ojek online karena hanya di era Presiden Prabowo pengendara ojek online mendapatkan tunjangan hari raya.
“Oleh karena itu, kami mendukung dan
mendesak pihak ‘aplikator ojek online’ membuka diri dan mengakomodir tuntutan
pengendara ojek online yaitu untuk menurunkan potongan tarif maksimal aplikasi menjadi 10% agar tidak merugikan pengendara ojek online dan membebani
pemerintah,” ujarnya.
Kelima, menurut pandangan, sesungguhnya suasana batin pengunjuk rasa sejalan dengan kehendak Presiden Prabowo yang telah menyatakan siap mati demi melawan koruptor kelas kakap atau kaum “serakahnomic”. Bukan sekedar “omon omon” komitmen ini telah ditunjukkan dengan menangkap koruptor sumber daya alam Migas, sawit, timah, dan SDA lainnya.
Presiden Prabowo bahkan telah menyita 3,1
juta hektare lahan sawit bermasalah yang selama ini dikuasai oleh kaum “serakahnomic”.
“Hal ini akan menjadi titik tolak dalam membenahi tata kelola keuangan negara dan sekaligus sebaga jalan memperbaiki kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi,” lanjutnya.
Keenam, Komitmen Presiden Prabowo untuk melawan kaum “serakahnomic” melalui
efisiensi dan efektifitas anggaran sejalan dengan tuntutan rakyat akan terus dilanjutkan.
Presiden Prabowo berkomitmen kuat dalam hal menghentikan tantiem direksi dan komisaris BUMN, gaji yang tidak wajar, tunjangan aparatur negara dan
BUMN yang berkelebihan, ini adalah kebijakan nyata dalam melakukan efisiensi dan penghematan.
Ketujuh, meyakini Presiden Prabowo terus menerus secara teliti dan cermat mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) baik dari aspek tata kelola, maupun struktur penyelenggaraannya, yang terus diperkuat dari waktu ke waktu demi perbaikan sistem dan mekanisme pelaksanaannya yang mendapatkan banyak kritik serta masukan dari masyarakat.
Kedelapan, Presiden Prabowo telah membuat berbagai kebijakan strategis untuk menghentikan ketergantungan pada asing termasuk terhadap utang luar negeri, ketergantungan pada impor, menghentikan anggaran defisit dan mendorong agar keuangan nasional dapat mengalir kepada sektor produktif dan lapisan ekonomi terbawah.
Kesembilan, mendesak kepada penyelenggara negara baik DPR, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan DPRD agar dalam menyampaikan pandangan politik dilakukan dengan cermat, tidak menciderai perasaan publik dan tidak melakukan tindakan provokatif baik ucapan maupun perbuatan. Komunikasi politik sepantasnya dilakukan secara santun dan bermartabat.
Kesepuluh, meyakini bahwa pemerintahan Prabowo tetap menjamin kemerdekaan
berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat sebagaimana amanat konstitusi
UUD 1945.
“Oleh karena itu kami, 98 Resolution Network, akan memprakarsai dialog antara berbagai elemen bangsa sehingga terbangun resolusi bersama atas seluruh
masalah yang dihadapi bangsa dan negara,” timpalnya.
Sebagai eksponen 98 yang mendukung Pemerintahan Prabowo Gibran, menegaskan bahwa penyampaian pendapat di muka umum dalam bentuk unjuk rasa adalah manifestasi dari kehendak publik untuk memperbaikan kondisi bangsa dan negara.
“Presiden Prabowo tentu saja sangat mencermati dan memahami suasana kebatinan rakyat, siap menyerap aspirasi rakyat dan bersama semua kekuatan rakyat
untuk melakukan perbaikan bagi terciptanya suasana yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” tambaynya.
“Kami tergabung "98 Resolution Network",
Haris Rusly Moti, Wignyo Prasetyo, Fernando Rorimpandey,Wahab Talaohu, Salamuddin Daeng, Mangapul Silalahi,Budiman Sudjatmiko, Chaeruddin Affan, Wenry Anshory Putra,Sangap Surbakti, Michael Umbas, Gigih Guntoro, Gojali Harahap, Suprianto, Urai Zulhendri, Bungas Fernando Duling, David Pajung, Eli Salomo Sinaga,Sulaiman Haikal, Aan Rusdianto, Anto Kusumayuda, Jhohannes Marbun, Achmad Suhawi, Ahmad Kailani, Rahman Toha Budiarto, Hendarsam Marantoko, Sutomo, Khalid Zabidi, Doni Istyanto Hari Mahdi, Thurman Simanjuntak, Agus Teddy Roy Pohan, Lisman Hasibuan, David Herson,” pungkasnya. (hrp)
Comments