Balon Wali Kota Binjai Norman Dani Siap Wujudkan Harapan MUI Bangun Kota Pelajar di Binjai

suluhsumatera : Berniat maju dalam pemilihan kepala daerah Kota Kota Binjai, Drs. H. Norman Dani, M.Si melakukan silaturahmi ke kediaman Ustaz Jamil MA sekaligus selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai.

Norman Dani yang merupakan bakal calon (Balon) Wali Kota Binjai meminta pendapat Ustaz Jamil terkait dengan pembangunan yang harus diperhatikan untuk kepentingan orang banyak, terutama bagi umat Islam yang jadi mayoritas penduduk di Kota Binjai.

“Mohon petunjuk hingga perlu masukan dari Ustaz Jamil. Saya banyak dapat masukan dari teman-teman satu kampung di Jakarta untuk masuk jadi kepala daerah. Kalau bisa jadi decision maker hingga bisa berbuat yang terbaik untuk pembangunan di Binjai,” kata Norman Dani saat berkunjung di kediaman Ustaz Jamil di Kampung Nangka Kota Binjai, Sabtu (9/11/2019).

Pada kunjungan ini Norman Dani didamping tim pemenangan masing-masing Sumariono, dr AM Setia Putera, Sigit Permana SE dan Tengku Nasrul.

Norman mengatakan dalam benaknya banyak pembangunan kota Binjai yang harus dibenahi. Dia berfikir bagaimana Kota Binjai benar-benar memanfaatkan statusnya sebagai daerah penyangga Kota Medan.

Katanya, ini bisa di mulai dengan menumbuhkan pusat-pusat perdagangan seperti grosir hingga bisa menggerakkan roda perekonomian warga. “Mereka tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke Medan dan tidak menimbulkan kemacetan di sana,” katanya.

Norman Dani dan tim pemenangan saat berkunjung ke kediaman Ustaz Jamil selaku Ketua MUI Kota Binjai

Sementara itu ustaz Jamil menegaskan kalau sikapnya tetap sama, yakni mendukung semua Balon Wali Kota yang mendatangi dirinya untuk kepentingan bersama. Ini karena posisinya sebagai Ketua MUI di mana lembaganya harus netral terkait dengan pilkada Binjai.

“Saya sampaikan, tiap pilkada biasanya semua calon Wali Kota, saya sebagai ketua MUI mereka datang bertemu saya tujuannya silaturahim. Setiap kali mereka datang jawaban saya sama, siapapun berhak jadi calon wali kota Binjai,” ujarya.

Dia hanya bisa mendoakan semua, semoga Allah memberika jalan dan kemudahan bagi semua calon. Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan Norman Dani bersama timnya sebagai balasan saat dirinya berkunjung ke Kalimantan.

“Saya pernah ke Banjarmasin, terima kasih atas sambutan Bapak terhadap saya dan rombongan MUI Binjai. Kedatangan kami disambut dengan baik, sehingga kami merasa terhormat layaknya pejabat tinggi datang ke sana,” kata Ustaz Jamil.

Ustaz Jamil berharap kota Binjai ke depannya lebih cenderung memfokuskan posisinya sebagai kota pendidikan, sambil disokong dengan industri dan perdagangan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

Katanya lagi kondisi keagamaan di Binjai relatif baik, terlepas ada juga sedikit riak-riak. Namun itu wajar sebagai dinamika dari kondisi masyarakat. Tapi sebagai kota penyangga dari kota besar, keamanan dan ketertiban Kota Binjai relatif lebih baik.

Menurutnya masing-masing ulama di Binjai masih ada jemaahnya dan banyak juga kegiatan pengajian. Tapi dirinya berharap itu bisa ditingkatkan. Termasuk perhatian kesejahteraan ulama dan guru agama, agar bisa didukung secara finansial dan mendapat gaji yang layak.

“Begitu juga dengan Perguruan Tinggi Islam perlu di perkuat. Walau sudah ada dua perguruan tinggi Islam di Binjai namun perlu ditingkatkan keberadaannya. Animo keagamaan juga perlu dibangun, diharapkan ini bisa dilakukan oleh Wali Kota ke depan,” katanya.

Sebagai warga asli kota Binjai yang telah banyak merantau ke banyak daerah, Norman pun sepakat dengan cita-cita yang diharapkan oleh MUI Binjuai. Dia berniat nantinya untuk membangun perguruan tinggi bertaraf nasional. Perguruan tinggi ini nantinya sebagai rujukan bagi warga binjai untuk menempuh pendidikan tinggi setamat dari SMA.

“Ini sejalan dengan cita-cita kita untuk rencana membangun kota pelajar. Seperti Yogya, Malang merupakan biasnya Jakarta, sebagai kota pendidikan,” katanya.

Terkait dengan kesejahteraan ulama, guru ngaji hingga pengurus masjid dia berjanji kalau kepannya mereka bisa memiliki gaji hingga bisa fokus untuk mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat. Binjai yang mayoritas muslim juga bagaimana nantinya bisa memiliki Islamic Center.

“Saya jadi Wali Kota tidak ingin mendengar tidak ada anak Binjai sampai tidak makan, tidak sekolah dan tidak punya pekerjaan. Bahkan saya punya rekan bisnis ada bersedia yang ingin berbuat dengan mendonasikan uangnya untuk pembangunan asalkan untuk kemaslahatan umat,” kata Norman.